Sukses

Pengamat: Jokowi Susun Kabinet Bukan Soal Kecepatan, Tapi...

Menurut pengamat Nico Harjanto, para anggota kabinet nantinya harus mampu menjalankan visi dan misi Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Hampir sepekan Joko Widodo atau Jokowi resmi menjadi Presiden RI. Namun hingga kini Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) belum mengumumkan para pembantunya untuk ditunjuk sebagai menteri di kabinet yang akan dibangunnya. Padahal, masyarakat tengah menanti kinerja mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Pengamat politik Populi Center, Nico Harjanto menilai lambatnya Jokowi mengumumkan kabinetnya lantaran banyaknya pertimbangan yang menjadi alasan. Dia menilai Jokowi sangat mengedepankan kehati-hatian dalam menentukan sosok yang tepat sebagai pembantunya.

"Penundaan Jokowi menyusun kabinet bukan kecepatan, tetapi kualitasnya. Karena kabinetnya harus mampu menjalankan visi dan misi Jokowi," kata Nico dalam sebuah diskusi bertema Perspektif Indonesia di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (25/10/2014).

Dia menilai penundaan pengumuman para menteri oleh Jokowi agar ke depan kabinet yang disusunnya tidak bermasalah, sehingga memunculkan kepercayaan dari publik maupun pasar sebagai bagian representasi dari masyarakat Indonesia.

Terkait dilibatkannya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam menentukan kabinet, menurut Nico, hal itu perlu diapresiasi.

"Keterlibatan KPK dan PPATK akan menjadi preseden baik. Siapa pun yang akan mengisi jabatan publik baik, DPR, bupati dan lain-lain bisa dicek apakah yang bersangkutan bermasalah," ujar dia.

Karena itu, menurut Nico, ke depan perlu ada keterlibatan KPK dalam seleksi kebijakan di seluruh level. Karena ini merupakan bukti nyata Jokowi ingin memberantas korupsi di negeri ini.

"Sosok yang tersangkut korupsi bukan hanya dari kalangan partai politik. Kalangan dari profesional juga banyak tersangkut korupsi. Misalnya rektor dan para pengusaha," tukas Nico Harjanto dalam diskusi yang juga membahas soal kabinet Jokowi-JK. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini