Sukses

Temui Buruh, Ahok Belum Sepakat Angka UMP DKI Rp 3 Juta

Selama sekitar 1 jam, 20 perwakilan buruh bertemu dengan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Liputan6.com, Jakarta - Selama sekitar 1 jam, 20 perwakilan buruh bertemu dengan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Buruh menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta menjadi Rp 3 juta. Pertemuan dilakukan di ruang rapat wakil gubernur lantai 2, Balaikota, Jakarta.

Namun usai pertemuan, Ahok mengaku, belum ada pembicaraan soal persetujuan tuntutan kenaikan UMP. Pembicaraan masih berkutat pada survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL) sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan UMP 2015.

"Kita belum bicara UMP. Kita hanya bicara bagaimana keadilan soal survei, misalnya soal air minum, wajar nggak sih orang cuma dapat 3 liter atau berapa. Soal air mandi 2 kubik. Itu kita mesti perjuangkan yang wajar," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Kamis (23/10/2014).

Ahok mengingatkan, KHL harus disusun berdasarkan argumentasi yang masuk akal. Salah satunya soal poin pada buah. Menurut Ahok, pertimbangan nilai buah belum masuk dalam logika.

"Tapi kalau soal buah-buahan, gara-gara tambah pepaya dan pisang jadi murah KHL-nya, saya juga enggak terima, saya bilang. Saya juga tiap hari makan pisang dan pepaya. Kenapa nggak kiwi sekalian saya bilang," lanjut mantan politikus Partai Gerindra itu.

Ahok memperingatkan, buruh juga juga harus bisa menghitung secara nalar dan masuk akal. Kalau hitungan itu memenuhi syarat untuk ditetapkan UMP senilai Rp 3 juta, bisa saja ditetapkan.

"Ya kalau itu memang bisa Rp 3 juta, ya Rp 3 juta. Kalau memang Rp 2,4 atau Rp 2,5 juta, ya segitu. Jadi bukan tentuin duitnya dulu lalu ini diatur-atur," tegas mantan Bupati Belitung Timur itu.

Dalam rapat juga berhasil disepakati soal poin pada susu. Saat di survei, disebutkan penyediaan susu per bulan mencapai 900 gram. Ternyata di pasaran, susu yang tersedia dalam ukuran 800 gram. "Kalau surveinya 900 gram, enggak cukup dong. Jadi kita harus konversi seolah-olah 900 gram. Itu yang kita perjuangkan," ucap Ahok.

Terus Beraksi

Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhammad Rusdi mengatakan, memang ada beberapa kesepakatan dan beberapa evaluasi yang diajukan Ahok. Beberapa poin yang setuju untuk diperbaiki adalah susu bubuk, rinso, juga air bersih. Sedangkan, untuk poin pada daging, buah, sayuran, rekreasi, transportasi, sewa kamar, dan pendidikan belum bisa disetujui.

"Buah misalnya. Kami minta yang dimasukkan cukup jeruk saja. Tapi, BPS (Badan Pusat Statistik) memasukan 3 buah misalnya jeruk, pepaya, pisang, lalu dibagi 3 hasilnya. Kan nilainya jadi lebih murah. Ini alasan yang belum bisa diterima Pak Ahok," ungkap Rusdi.

Rusdi memastikan, buruh tetap akan melakukan serangkaian aksi di Balaikota untuk mengawal jalannya perumusan UMP DKI Jakarta. Dia berharap, Ahok bakal menerima tuntutan mereka. "Aksi kita akan terus lakukan. Kita berharap Rp 3 juta ini bisa terpenuhi," tandas Rusdi. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.