Sukses

PBNU Minta Jokowi-JK Tegas Terhadap Kelompok Radikal

Selain soal kelompok radikal, PBNU juga meminta Jokowi-JK merealisasikan janji-janji kampanye mereka untuk mengurangi kesenjangan.

Liputan6.com, Jakarta - Nahdlatul Ulama akan memberikan sejumlah rekomendasi utama kepada pemerintah. Menurut Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj, PBNU meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bersikap tegas terhadap kelompok-kelompok radikal yang mengatasnamakan Islam di Indonesia.

"Rekomendasi tentang sikap pemerintah terhadap kelompok radikal, supaya tegas. Sekarang kita terlalu liberal dan terbuka. Sehingga muncul ajaran-ajaran aneh dan tidak dapat diterima oleh budaya kita," jelas Said Aqil di Media Center PBNU, Lantai 5 Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2014).

"Itu masukan kepada pemerintah supaya tegas menyeleksi munculnya ormas-ormas Islam," jelas dia.

NU juga meminta pemerintahan Jokowi-JK tegas memberantas pengaruh ISIS di Indonesia. Karena NU dan Organisasi Persahabatan Ormas-ormas Islam, kata Said, mengutuk tindakan ISIS yang ingin menegakkan Islam melalui kekerasan. Apalagi ISIS sudah memiliki jet tempur dari uang hasil rampasan di beberapa bank, begitu juga sumber-sumber minyak.

"Ada 60 umat muslim Indonesia bergabung di ISIS dan telah memakan korban 4 orang. ISIS punya daya tarik terutama bagi pemuda Islam yang darahnya masih mudah terprovokasi. Itu masuk rekomendasi kita," kata Said Aqil.

Selain itu, NU juga merekomendasikan perihal kesenjangan ekonomi yang masih menggerogoti Indonesia. "Masih sekitar 30 juta yang miskin banget. Saya yakin mayoritas warga NU. Rekomendasi kita juga terkait janji-janji pilpres Jokowi-JK agar direalisasikan," jelas dia.

Seluruh rekomendasi itu nantinya akan dibahas lebih lanjut dalam Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar (Munas dan Konbes) NU pada 1-2 November 2014 di Gedung PBNU, sebelum diberikan ke Jokowi-JK. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini