Sukses

Buruh Ragukan Data BPS, Ahok Berang

Perwakilan buruh bertemu Ahok di ruang rapat wakil gubernur lantai 2 Balaikota.

Liputan6.com, Jakarta - Elemen buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berunjuk rasa di Kantor Balaikota Jakarta untuk meminta kenaikan upah minimum provinsi (UMP) menjadi Rp 3 juta. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akhirnya menerima buruh.

Perwakilan buruh bertemu Ahok di ruang rapat wakil gubernur lantai 2 Balaikota. Tak kurang dari 20 perwakilan buruh hadir untuk membicarakan UMP dengan mantan Bupati Belitung Timur itu.

Namun, di tengah pertemuan Ahok meninggikan suaranya. Hal itu terjadi saat para buruh meragukan pemaparan Badan Pusat Statistik (BPS) soal nilai Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Keraguan buruh dipicu oleh KHL Tangerang yang nilainya lebih tinggi daripada Jakarta.

"Saya mau tanya lagi kenapa Anda (buruh) mengatakan tools yang dipakai berbeda? Apakah orang saya disogok pengusaha sampai data BPS berbeda? Saya ingin tahu secara ilmiah kenapa di Tangerang lebih mahal? Kalau tools beda, seperti tuduhan saudara-saudara, tools yang mana?" ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Kamis (23/10/2014).

Ahok mengatakan, buruh yang selama ini berdemo di depan kantornya tidak hanya buruh asal DKI Jakarta. Banyak juga buruh asal Bekasi yang ikut dalam aksi.

Tudingan Ahok itu langsung dibantah perwakilan buruh yang hadir dalam pertemuan itu. "Nggak, Pak. Saya orang DKI," kata buruh.

Ahok pun menjawab, "Saya bilang tidak semua. Mungkin bapak memang orang Jakarta." (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.