Sukses

Tantowi: Pimpinan Komisi Belum Terbentuk, Anggota DPR Gentayangan

Menurut Tantowi, jika Alat Kelengkapan Dewan sudah lengkap maka rapat internal komisi DPR sudah bisa dilakukan.

Liputan6.com, Jakarta - Belum terpilihnya anggota di Alat Kelengkapan Dewan (AKD), membuat anggota DPR belum dapat bekerja karena belum terpilihnya pimpinan dan anggota komisi DPR. Bahkan, anggota DPR yang belum lama ini dilantik disebut masih gentayangan.

"Ya, jelas proses (kerja) jadi terhambat. Kita buang-buang waktu. Semuanya jadi gentayangan ini," ujar Ketua DPP Golkar Tantowi Yahya di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/10/2014).

Menurut Tantowi, bila Alat Kelengkapan Dewan sudah lengkap maka rapat internal komisi DPR sudah bisa dilakukan. Koalisi Merah Putih (KMP) sebenarnya sudah jelas mengajukan anggota Alat Kelengkapan Dewan dan penentuan komisi DPR. Namun Koalisi Indonesia Hebat (KIH) terus mengulur waktu.

"Kalau kita (KMP) sudah fiks. Mereka (KIH) yang masih menunda-nunda. Mereka masih terus melakukan lobi-lobi --untuk menentukan pimpinan komisi DPR," ujar dia.

Tantowi menegaskan, yang terpenting saat ini adalah pembentukan Alat Kelengkapan Dewan, baru nantinya bisa dikonsultasikan kembali dengan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

"Logika kita berpikir, kita (DPR) adalah tempat pemerintah berkonsultasi mestinya kita membentuk diri dulu. Supaya pemerintah bisa berkonsultasi nantinya," pungkas Tantowi.

Rapat paripurna pemilihan anggota dan pimpinan Komisi DPR pada 21 Oktober kemarin, baru 5 fraksi yang telah menyerahkan nama anggota DPR yang masuk dalam Alat Kelengkapan Dewan. Yakni Fraksi Partai Golkar, Faraksi PAN, Fraksi Partai Gerindra, Fraksi PKS, dan Fraksi Demokrat.

Sedangkan partai Koalisi Indonesia Hebat plus PPP masih menunda penyerahan nama anggota DPR yang masuk Alat Kelengkapan Dewan. Wasekjen PDIP Achmad Basarah mengatakan, pendundaan ini karena ingin mencari calon yang lebih tepat untuk dimasukan ke dalam tiap komisi. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini