Sukses

Ini Bisik-bisik Jokowi ke Ahok Soal Kabinet

Ahok membantah tudingan masyarakat bahwa Jokowi pribadi yang mudah ditekan partai. Sebaliknya, Jokowi pribadi yang lebih tegas dari Ahok.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat membisikan soal menteri kabinetnya, ketika ia mengantar Jokowi ke Istana Merdeka pagi tadi.

"Pak Jokowi tadi bisik-bisik sama saya, sangat tegas," ucap Basuki alias Ahok di Balaikota Jakarta, Rabu (22/10/2014).

Ahok menjelaskan, bisikan itu tentang kriteria menteri yang diinginkan Jokowi. Jokowi menginginkan menteri kabinetnya diisi sebagian besar profesional yang sudah berpengalaman memimpin perusahaan. Khususnya, Direktur Utama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah terbukti berhasil.

"Dia juga bilang nggak mau orang yang terlalu banyak teori. Beliau sangat jelas, kok," ungkap Ahok.

Hal itu sekaligus menampik kabar bahwa dalam seleksi nama-nama menteri kabinet Jokowi-Jusuf Kalla (JK), ada paksaan dari partai. Ahok mengamini Jokowi, bahwa mantan orang nomor 1 di Jakarta itu bukan lah pribadi yang mudah ditekan, melainkan memiliki karakter lebih tegas darinya.

"Beliau mah nggak bisa diteken. Jokowi lebih keras dari saya loh, jangan salah loh. Aku diteken-teken mungkin masih bisa lembek jadinya. Kalau beliau mah kalau udah putus 'A', ya 'A'. Saya tahu bener di sini 2 tahun. Ngomongnya juga pendek, 'udah itu aja'. Beliau tuh gitu," beber Ahok seraya mesam-mesem.

Hingga kini Jokowi belum juga mengumumkan nama menteri kabinet Jokowi-JK. Sebelumnya dia berjanji akan segera mengumumkan calon menteri kabinet usai pelantikan presiden 20 Oktober.

Dari 43 nama calon menteri kabinet, ada 8 nama calon menteri yang mendapat rapor merah dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Namun belum jelas siapa-siapa 8 nama tersebut.

Jokowi berjanji akan segera mengganti 8 calon menteri kabinet Jokowi-JK yang dicoret KPK tersebut untuk kemudian diserahkan kembali ke KPK dan PPATK, guna menelusuri rekam jejak keterkaitan dengan dugaan korupsi. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini