Sukses

Anggota ISIS Asal Australia Ancam Duduki Gedung Putih

Anggota ISIS asal Australia itu mengancam akan menduduki dan mengibarkan bendera ISIS di Gedung Putih Amerika Serikat.

Liputan6.com, Sydney - ISIS kembali membuat Australia gempar. Pasalnya, seorang pemuda asal Negeri Kanguru dilaporkan bergabung dan muncul dalam video propaganda paling baru yang dikeluarkan kelompok radikal ini.

Anggota ISIS asal Australia ini teridentifikasi sebagai Abdullah Elmir. Namun, dalam video propaganda yang dikeluarkan ISIS, remaja tersebut mengaku bernama Abu Khaled.

Pada video ini, Elmir menegaskan akan terus berjuang bersama ISIS sampai tujuannya tercapai. Yakni menduduki dan mengibarkan bendera ISIS di Gedung Putih Amerika Serikat dan Istana Buckingham Inggris.

Tidak hanya itu, Elmir pun dengan tegas menyatakan tak pernah ragu melawan AS dan sekutunya. Bahkan Elmir pun tak ragu balik mengancam AS

"Saya katakan tentang koalisi kalian, kalian mengancam kami dengan negara kalian, bawa negara yang kalian inginkan kepada kami, bawa negara tersebut dan bertempurlah dengan kami, mau itu 50 negara atau 50 ribu negara itu tidak berarti bagi kami," sebut Elmir seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (22/10/2014).

"Bawa pesawat kalian bawa yang kalian mau itu akan percuma karena kami punya Tuhan yang tidak kalian punya," sambung dia.

Menanggapi adanya warga Australia yang bergabung dengan ISIS, PM Tony Abbott melalui Juru Bicaranya segera angkat bicara. Dia menegaskan video tersebut sudah menunjukkan bahwa ancama dari ISIS begitu nyata.

"Kembali video tersebut menunjukkan kalau ancaman ini berasal dari ISIS," sebut Juru Bicara PM Abbott. "Seperti yang PM katakan dalam sejumlah kesempatan, ISIS merupakan ancaman yang sudah mencapai Australia dan beberapa sekutu dan mitra kami," tambah dia.

Keputusan Elmir bergabung dengan ISIS dikecam dengan keras oleh keluarganya. Bahkan seorang anggota keluarganya tak ragu mencela keputusan Elmir tersebut.

"Seorang yang sangat-sangat bodoh," sebut salah seorang anggota keluarga Elmir yang tak mau disebutkan namannya.

"Kami tidak pernah berhubungan dengan dia lagi. Dia sudah dicuci otaknya dan saya tidak tahu apa yang merasuki pikirannya," tambah dia.

Australia menjadi salah satu negara yang sangat terganggu akibat kemunculan ISIS. Hal ini karena lebih dari ratusan warga negaranya memilih untuk bergabung dengan ISIS. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.