Sukses

Bulan Madu Usai! Ini 5 Tantangan Jokowi Menurut TIME

Jokowi harus langsung bekerja ekstrakeras demi mencapai target, termasuk mempertahankan perekonomian Indonesia tetap tumbuh sekitar 5%.

Liputan6.com, Jakarta - Mulai hari ini, Joko Widodo resmi menjabat sebagai Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI). Bulan madu -- euforia menyambut pemimpin baru segera usai. Bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jokowi harus langsung bekerja ekstra keras demi mencapai target, termasuk mempertahankan perekonomian Indonesia tetap tumbuh sekitar 5%.

Banyak tantangan yang harus dihadapi Jokowi dan JK.  Hal itu disadari benar oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Dalam pidato perdananya di MPR ia pun berujar, "kerja, kerja, kerja."

Jokowi mengaku menyadari bahwa ada banyak harapan rakyat di pundaknya. Bahaya jika ia tak mewujudkan keinginan rakyat dan memenuhi janjinya.

"Bahaya bagi saya, jika saya tak bisa merealisasikan apa yang diinginkan rakyat, apa yang saya janjikan, itu akan jadi masalah besar," kata Jokowi pada TIME dalam artikel berjudul ‘The New Face of Indonesian Democracy’.

Majalah TIME juga menulis 5 tantangan yang harus dihadapi Jokowi saat memimpin Indonesia pada masa jabatan 2014-2019.

Berikut 5 tantangan Jokowi Pimpin RI menurut TIME yang dikutip Liputan6.com, Senin (20/10/2014).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Kebuntuan Politik

Koalisi Merah Putih (KMP) berhasil meraih kursi Ketua DPR dan Ketua MPR. Dengan kata lain, kekuasaan parlemen dipegang oleh oposisi yang mengusung Prabowo Subianto da Hatta Rajasa dalam Pilpres 2014.

Hal ini dinilai bisa membuat Jokowi sebagai Presiden sulit untuk memuluskan sejumlah kebijakannya sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Terlebih, jumlah kursi parlemen partai anggota Koalisi Merah Putih (307) lebih banyak dari jumlah kursi Koalisi Indonesia Hebat (244).

3 dari 6 halaman

Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang berkisar 5-6% dinilai sulit dipertahankan. Jokowi berjanji akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7% pada 2018. Presiden ke-7 RI ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat komoditas perdagangan dunia.

Menurut TIME, hal tersebut merupakan tantangan berat bagi Jokowi. Sikap Investor asing juga menjadi pengaruh penting bagi Jokowi untuk mewujudkan target perekonomian untuk Indonesia.

Untuk mengundang investor -- yang sempat bersikap ragu karena retorika nasionalis dalam kampanye Pilpres -- dengan pembangunan infrastruktur. Jokowi juga bertekad akan melakukan pemberantasan korupsi, pengurangan subsidi BBM, dan menegakkan hukum di sektor pajak.

"Dengan menunjukkan bahwa kami berubah, bahwa kami bisa mengikuti aturan, kita akan menciptakan sebuah tempat di mana investor ingin datang," kata Jokowi pada TIME

4 dari 6 halaman

Ektremisme Agama

Eksistensi kelompok ekstemis yang mengatasnamakan agama di Indonesia juga menjadi tantangan berat bagi Jokowi. Nusantara pernah dilanda aksi terorisme, seperti ledakan bom di Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz-Carlton pada 2009 silam -- belum lagi Bom Bali 1 dan Bom Bali 2 yang mengguncang dunia. Kini ada dugaan warga Indonesia yang bergabung dengan kelompok militan ISIS.

Jokowi diharapkan bisa mengatasi kasus terorisme di Indonesia. Serta memberikan langkah tegas untuk menindak kelompok ekstremis berkedok agama yang meresahkan warga.

5 dari 6 halaman

Birokrasi Kotor

Jokowi dikenal sebagai orang yang bersih selama menjabat sebagai Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. Selama itu, dia dinilai telah berhasil mengubah wajah birokrasi menjadi lebih baik di dua kota tersebut.

Tantangan berat bagi Jokowi adalah membersihkan segala praktik korupsi dan proses birokrasi yang menyulitkan warga. Kali ini, untuk seluruh daerah di Indonesia.

6 dari 6 halaman

Hubungan Etnis

Indonesia dikenal sebagai negara multikultural dengan beragam etnis dan budaya. Selama ini, Jokowi berhasil mempertahankan keberagaman tersebut, dengan menggandeng pria berdarah Tionghoa, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Wakil Gubernur Jakarta.

Sejumlah kelompok hak asasi manusia berharap Jokowi bisa menerapkan keberagaman dalam sebuah kebersamaan ini di Tanah Air. Jokowi diharapkan bisa mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika seutuhnya di Indonesia. (Ein)

Baca juga: Jokowi: Sosok 'Ndeso', Otak Global

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini