Sukses

Kereta Uap dan Bus Tingkat Solo Dikirab saat Pelantikan Jokowi

Pemkot Solo melakukan kirab kereta uap atau sepur kluthuk Jaladara dan bus tingkat wisata Werkudara dalam rangka pelantikan Jokowi.

Liputan6.com, Solo - Untuk menyambut pelantikan Jokowi sebagai presiden pada hari ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melakukan kirab kereta uap atau sepur kluthuk Jaladara dan bus tingkat wisata Werkudara.

Pantauan Liputan6.com, Senin (20/10/2014), iring-iringan kereta uap dan bus tingkat dimulai dari Stasiun Purwosari. Kedua transportasi wisata tersebut saling berdampingan berjalan menunju rumah dinas Walikota Solo, Lodjie Gandrung.

Bahkan untuk menyambut pelantikan Jokowi, kereta uap tersebut pun dipasang papan nama di bagian depan loko dengan tulisan 'Wong Solo Presiden' lengkap dengan foto grafis Jokowi-JK. Selain itu di bagian gerbong kayu juga dipasang banner bertuliskan 'Jokowi untuk Indonesia'.

Tak hanya kereta uap, bus tingkat wisata juga dihiasi dengan banner bertuliskan ucapan selamat 'Jokowiku Jokowimu JokowiKita' lengkap dengan poster bergambar Jokowi.

Para penumpang kereta uap dan bus tingkat adalah para siswa SD Negeri Tirtoyoso 111, SMP Negeri 1 Surakarta dan SMA Negeri 6 Surakarta. Sekolah yang merupakan bekas sekolahan sang presiden, Jokowi.

Setelah iring-iringan tersebut sampai di Lodjie Gandrung, selanjutnya Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo langsung ikut naik ke loko kereta. Ia pun berdiri bersama dengan para masinis.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan bahwa kereta uap dan bus tingkat merupakan peninggalan era pemerintahan Jokowi dan dirinya. "Dengan adanya kereta uap dan bus tingkat membantu mem-branding kota Solo," ujar dia.

Iring-iringan kirab kereta dan bus tersebut selanjutnya melanjutkan perjalanan menuju Bundaran Gladag, Solo. Di kawasan tersebut telah disediakan tujuh gunungan tumpeng.

Sebelum memotong tumpeng dalam rangka pelantikan Jokowi sebagai presiden RI dan wakilnya, Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo pun meminta kepada para tokoh agama yang hadir untuk memanjatkan doa sesuai dengan agamanya masing-masing.

Setelah enam pemuka agama selesai mendoakan, kemudian acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng. Tak ayal, aksi itu menyebabkan ratusan masyarakat umum pun langsung berebut untuk mendapatkan nasi tumpeng tersebut. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini