Sukses

Jokowi Menuju Istana

Perjalanan Jokowi menuju Istana berawal saat ia bergabung ke PDIP sambil menjadi pengusaha mebel.

Liputan6.com, Jakarta - 20 Oktober 2014 menjadi hari bersejarah bagi Indonesia. Jokowi secara resmi bakal menginjakkan kakinya di Istana Negara sebagai Presiden ke-7 Republik Indonesia. Pada hari itu, pria bernama lengkap Joko Widodo itu akan dilantik. Masyarakat Indonesia memiliki Presiden baru.

Sejumlah persiapan dilakukan Jokowi bersama wakilnya, Jusuf Kalla (JK). Satu hari sebelum pelantikan, Jokowi dan JK lakukan 'ritual' khusus. Jokowi mengaku akan minum jamu. "Yang dipersiapkan untuk besok pagi? Minum jamu," ucap Jokowi di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu 19 Oktober 2014.

Jokowi mengaku, jamu yang diminumnya adalah ramuan temulawak. Biasanya sang istri, Iriana yang mempersiapkan temulawak untuknya. Namun khusus untuk hari pelantikan, ibunda Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo yang menyediakannya.

Berbeda dengan Jokowi, JK tak punya menu jamu khusus untuk diminum besok. Dia mengaku, hanya akan bersiap-siap seperti biasa. Seperti menyiapkan baju yang disetrika hingga mencukur rambut. "Setrika baju, sudah cukur. Mesti cukur hari ini," kata JK sambil tertawa.

Sejak Minggu 19 Oktober pagi, JK sudah berada di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta yang masih ditempati Jokowi untuk sementara. Sambil sarapan bersama, pasangan pemimpin Indonesia untuk masa jabatan 2014-2019 tersebut membicarakan banyak hal. Selain bicara soal pelantikan, mereka juga berdiskusi soal menteri.

"Membicarakan detail pelantikan dan rapat dengan protokoler. Kedatangan Pak JK mau membicarakan soal menteri," ujar Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjajanto.

Dari rumah dinas Gubernur DKI, Jokowi dan JK beranjak ke Gedung DPR/MPR RI, Minggu, sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka melakukan Gladi Bersih bersama pimpinan MPR sebagai persiapan pada momen pelantikan.

Di Gedung parlemen, sejumlah candaan tercipta dari Jokowi dan JK. Beberapa adegan dalam simulasi pelantikan yang dilakoninya keduanya keluar dari skenario. Gelak tawa pun bergema.

Awalnya saat penandatangan berita acara pelantikan, Jokowi-JK dan 5 pimpinan MPR maju ke meja yang disediakan untuk memberikan tanda tangan. Jokowi yang membubuhkan tanda tangan lebih dulu. Baru kemudian JK menyusul.

Sebenarnya ada pena khusus yang disediakan bagi Jokowi dan JK. Namun saat giliran JK, dia menolak menggunakan pena tersebut. JK mengaku memiliki pena sendiri yang dikantonginya di saku depan kemeja.

Pimpinan MPR yang hadir pun mengimbau agar JK tetap menggunakan pena yang sudah disediakan. JK akhirnya menuruti. Namun usai tanda tangan, pena yang baru saja digunakan JK malah hendak disakukan olehnya.

JK langsung diingatkan oleh pimpinan MPR bahwa pena tersebut bukan miliknya dan sebaiknya dikembalikan ke tempat semula. Tawa pun pecah setelah kejadian itu. Tak cuma itu. Aksi JK lagi-lagi mengundang tawa. Saat itu JK protes pada para pimpinan MPR tak menyalaminya usai menandatangani berita acara.

"Kok saya tidak disalami?" protes JK sambil tertawa yang kemudian disusul tawa Jokowi.

Aksi Jokowi tak kalah lucu. Saat mantan Gubernur DKI Jakarta itu selesai menyampaikan pidato kenegaraan di podium yang disediakan, bukan kembali ke kursinya, Jokowi justru menghampiri meja pimpinan MPR.

Ternyata aksi Jokowi itu tidak sesuai skenario. Dia pun diminta untuk kembali ke kursinya. Lagi-lagi hal ini mengundang tawa hadirin. "Nggak usah ke sini Pak (Jokowi), kembali ke kursi," kata Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Selanjutnya, Jokowi dan JK beranjak ke Istana Merdeka untuk menemui SBY, dalam rangkaian Geladi Bersih pelantikan. Jokowi-JK tiba di Istana dan disambut SBY bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. Kemudian, dilanjutkan dengan gladi bersih Upacara Penyambutan Presiden ke-7 RI dan Pelepasan Presiden Ke-6 RI .

Dari Wong Cilik jadi Presiden>>>

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dari Wong Cilik jadi Presiden



Jokowi dikenal sebagai sosok sederhana dan bersahaja. Dia kerap disebut wong cilik yang kini menjadi orang besar. Masa kecilnya cukup memprihatinkan. Ia belajar di sekolah dasar untuk kalangan menengah bawah: SDN 111 Tirtoyoso Solo. Tapi kini ia adalah seorang presiden setelah memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

Jokowi lahir di bantaran sungai di Surakarta, 21 Juni 1961 silam. Semasa hidupnya, putra pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo ini pernah mengalami pernah penggusuran. Rumahnya beberapa kali digusur.

Lulusan Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta ini mulai memasuki dunia politik setelah bergabung dengan PDI Perjuangan (PDIP). Sambil berpolitik, Jokowi tetap menggeluti pekerjaanya sebagai pedagang mebel rumah dan taman. Ia mewarisi usaha kayu yang telah digeluti keluarganya sejak lama.

Menjadi kader PDIP merupakan langkah awal Jokowi untuk mengukir kariernya sebagai pejabat publik. Suami Iriana ini berhasil melenggang menjadi Walikota Solo bersama FX Hadi Rudyatmo pada 2005 lalu setelah bertarung pada pemilihan kepala daerah.

Meski sempat diremehkan kemampuannya sebagai walikota, Jokowi tak menyerah. Dia menunjukkan hasil yang signifikan di Solo, yakni dengan membentuk kultur pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, penataan pedagang kaki lima, memperbanyak ruang terbuka seperti taman kota, memelihara bangunan bersejarah.

Selain itu, Jokowi juga berhasil mengedepankan ekonomi kerakyatan, mengembangkan seni dan budaya di Solo. Ia berhasil mengubah wajah Kota Solo atau Surakarta menjadi kota pariwisata, budaya, dan batik.

Berkat kerja keras Bapak 3 anak --Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep--, Solo kini dikenal sebagai kota humanis dan pro-warga miskin melalui kartu sehat dan kartu pintar yang diberikan kepada warga tak mampu. Secara keseluruhan, Jokowi berhasil memberikan branding Kota Solo dengan moto "Solo: The Spirit of Java".

Atas dedikasi untuk kota kelahirannya, pria yang sewaktu kecil dipanggil Mulyono itu diganjar banyak penghargaan. Alumni SMPN 1 Solo dan alumni SMAN 6 Solo itu juga kembali dipercaya menjadi Walikota Solo.Lebih dari 90% warga Solo kembali memilih dia sebagai walikota untuk periode kedua, dengan masa jabatan hingga 2015.

Dinilai sukses menyulap Kota Solo menjadi lebih baik, Jokowi diusung PDIP dan Gerindra untuk bertarung bersama Basuki Tjahaja Purnama merebut kursi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dia pun berhasil meraih DKI 1, mengalahkan calon petahana, Fauzi Bowo.

Selama menjabat Gubernur, Jokowi dianggap membuat gebrakan baru melalui gaya kepemimpinannya, blusukan. Jokowi kerap mengitari daratan, ke kampung warga, serta melakukan inspeksi pejabat birokrat.

Jokowi yang dikenal pekerja keras kemudian dipercaya PDIP untuk maju sebagai calon presiden. Ia akhirnya terpilih sebagai Presiden ke-7 RI. Ia segera dilantik pada Senin 20 Oktober 2014 pagi. Jokowi menuju Istana.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla atau sering ditulis Jusuf Kalla atau JK adalah Wakil Presiden Indonesia yang menjabat sejak 20 Oktober 2014.
    Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla atau sering ditulis Jusuf Kalla atau JK adalah Wakil Presiden Indonesia yang menjabat sejak 20 Oktober 2014.

    Jusuf Kalla

  • Rajut

Video Terkini