Sukses

Aksi Lucu Jokowi-JK Salah Skenario Saat Gladi Bersih Pelantikan

Aksi pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla atau JK saat gladi bersih pelantikan presiden-wapres hari ini mengundang gelak tawa.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla atau JK saat gladi bersih pelantikan presiden-wapres hari ini mengundang gelak tawa. Beberapa adegan dalam simulasi pelantikan yang dilakoninya keduanya keluar dari skenario.

Awalnya saat penandatangan berita acara pelantikan, Jokowi-JK dan 5 pimpinan MPR maju ke meja yang disediakan untuk memberikan tanda tangan di gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu (19/10/2014). Jokowi yang membubuhkan tanda tangan lebih dulu. Baru kemudian JK menyusul.

Sebenarnya ada pena khusus yang disediakan bagi Jokowi dan JK. Namun saat giliran JK, dia menolak menggunakan pena tersebut. JK mengaku memiliki pena sendiri yang dikantonginya di saku depan kemeja.

Pimpinan MPR yang hadir pun mengimbau agar JK tetap menggunakan pena yang sudah disediakan. JK akhirnya menuruti. Namun usai tanda tangan, pena yang baru saja digunakan JK malah hendak disakukan olehnya.

JK langsung diingatkan oleh pimpinan MPR bahwa pena tersebut bukan miliknya dan sebaiknya dikembalikan ke tempat semula. Tawa pun pecah setelah kejadian itu.

Tak cuma itu. Aksi JK lagi-lagi mengundang tawa. Saat itu JK protes pada para pimpinan MPR tak menyalaminya usai menandatangani berita acara.

"Kok saya tidak disalami?" protes JK sambil tertawa yang kemudian disusul tawa Jokowi.

Aksi Jokowi tak kalah lucu. Saat mantan Gubernur DKI Jakarta itu selesai menyampaikan pidato kenegaraan di podium yang disediakan, bukan kembali ke kursinya, Jokowi justru menghampiri meja pimpinan MPR.

Ternyata aksi Jokowi itu tidak sesuai skenario. Dia pun diminta untuk kembali ke kursinya. Lagi-lagi hal ini mengundang tawa hadirin.

"Nggak usah ke sini Pak (Jokowi), kembali ke kursi," kata Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Pelantikan Jokowi-JK bakal digelar pada Senin besok 20 Oktober 2014. Usai pelantikan, Jokowi-JK bakal diarak oleh andong menuju Istana Negara. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini