Sukses

Mengapa Gempa Sukabumi Terasa Hingga Jakarta?

Gempa 5,5 skala richter (SR) dari kedalaman 146 km mengguncang Sukabumi, Jawa Barat petang tadi.

Liputan6.com, Jakarta - Gempa 5,5 skala richter (SR) dari kedalaman 146 km mengguncang Sukabumi, Jawa Barat petang tadi. Guncangannya sampai terasa hingga ke Ibukota.

Warga Jakarta, khususnya yang berada di gedung-gedung pencakar langit mengaku merasakan goyangan gempa ini. Bagaimana bisa gempa dari Sukabumi ikut menggetarkan Ibukota?

Ahli gempa yang pernah menjabat sebagai Kasi Informasi Gempa Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Suharjono mengatakan, wajar jika warga di gedung-gedung tinggi ikut merasakan gempa ini.

"Gedung kayak diayun-ayun," kata Suharjono kepada Liputan6.com, Jumat (17/10/2014).

Sementara mereka yang tak berada di ketinggian justru tak merasakannya. "Kalau di bawah nggak ada (tak merasakan)."

Suharjono menjelaskan, hubungan pusat gempa dengan wilayah terdampaknya ibarat kerucut terbalik. Semakin dalam pusat gempa, maka cakupan wilayah terdampaknya lebih lebar. Namun kekuatan gempanya rendah. Begitu pun sebaliknya.

"Karena dalam intensitas pancarannya seperti kerucut. Sumbernya kalau semakin dangkal, berarti konsentrasi yang merasakan lebih kecil, tapi daya rusaknya lebih besar," papar Suharjono.

"(Gempa) Ini dengan kedalaman 150 km, yang merasakan cukup luas, nggak berpotensi menimbulkan kerusakan," imbuh dia.

Menurut Suharjono, skala guncangan gempa ini hanya sekitar 2 dari 12. Artinya, hanya beberapa yang merasakannya. Biasanya goncangan dengan skala ini belum merusak. (Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Gempa adalah peristiwa bergetar atau bergoncangnya bumi karena pergerakan atau pergeseran lapisan batuan pada kulit bumi secara tiba‐tiba.

    Gempa

  • BMKG adalah singkatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang berstatus Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPN).

    BMKG

Video Terkini