Sukses

Cara Romi Dongkrak PPP Jadi 3 Besar pada Pemilu 2019

Terpilih sebagai ketua umum di Muktamar PPP, Romi mengaku punya cara untuk mendongkrak PPP masuk 3 besar.

Liputan6.com, Jakarta - Romahurmuziy atau Romi terpilih menjadi Ketua Umum PPP lewat aklamasi dalam Muktamar VIII yang diselenggarakan di Surabaya, Jawa Timur. Romi menyatakan dirinya bertekat membawa partai berlambang kabah ini masuk dalam posisi 3 besar dalam gelaran Pemilu 2019 mendatang.

Menurut Romi, selama 3 pemilu terakhir PPP memilik raport merah dan terpuruk pada poisis yang selalu terlempar dari 3 besar. Padahal, sebagai partai yang lahir dalam era Orde Baru, PPP menjadi partai Islam yang coba untuk terus kritis.

"Partai ini diwariskan setelah orde baru dengan posisi 3 besar. Target bersama agar pemilu 2019 yang akan meyatukan pileg dan pilpres. Saatnya PPP berkuasa di republik ini. Menangkan PPP menjadi tiga besar di pemilu 2019," kata Romi dalam pidato pertama usai dikukuhkan menjadi Ketua Umum PPP masa bakti 2014-2019, Kamis (16/10/2014).

Untuk mencapai 3 besar itu, Romi mengajak semua elemen partai dari tingkat kader hingga elite agar akrab dengan dunia maya. Sebab menurutnya, masyarakat saat ini sudah melek akan dunia maya. Tak jarang popularitas dan dukungan juga berasal dari dunia maya. Terlebih menggalang dukungan pada pemilu 2019 nanti.

"PPP harus akrab dengan dunia maya. Ya mungkin mereka belum jadi pemilih, tapi mereka kelak akan jadi pemilih," tambah Romi.

Melalui dunia maya, Romi berjanji akan memberikan dan menyuguhkan kepada masyarakat soal laporan keuangan PPP. Hal ini semata-mata bisa menjadi komitmen PPP dalam era serba keterbukaan.

"DPP akan secara periodik meletakkan laporan keuangan partai di website partai sebagai wujud komitmen PPP dalam transparasi, good governance dan kita yang memelopori di muktamar di Surabaya," tutup Romi.

Banyak tokoh dunia yang saat ini aktif di dunia maya. Seperti Presiden SBY yang mengupload pernyataan sikapnya ke media sosial Youtube. Hal ini sebelumnya juga dilakukan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Kumala. Bahkan pria yang disapa Ahok itu juga menginformasikan gajinya selama menjabat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.