Sukses

Kepekatan Kabut Asap di Sumsel Lewati Batas Normal

Menurut BMKG, kepekatan kabut asap di Sumsel sudah sangat parah dan melewati batas normal.

Liputan6.com, Palembang - Kabut asap yang semakin pekat sudah mengancam kesehatan masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel). Bahkan, kepekatan kabut asap di Sumsel sudah sangat parah dan melewati batas normal.

Seperti diungkapkan Indra Purna, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel. Dia mengatakan bahwa kandungan karbon di kabut asap sudah sangat berbahaya.

"1-2 minggu ini sudah berbahaya. Dari pantauan kualitas udara (PM10), kandungan kabut asap sudah mencapai 480mg/m3, sedangkan batas normal 150 mg/m3. Bahkan pada hari Minggu kemarin, sudah meningkat diatas 1000 mg/m3 lebih dan ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan," ujar Indra kepada Liputan6.com di Palembang, Rabu (15/10/2014).

Dia menjelaskan, pada Minggu dan Senin lalu, kabut asap mencapai kadar tertinggi selama seminggu ini. Namun sudah sedikit menyurut pada beberapa hari terakhir. Pasalnya, penumpukan asap terutama di Palembang sudah berkurang karena hembusan angin terpecah dua, yaitu angin dari Tenggara dan Barat Daya.

Hembusan angin dari Tenggara dibawa dari daerah penyumbang terbesar kabut asap, yaitu kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Muara Enim (ME). Beberapa pekan sebelumnya, hembusan angin dari Tenggara inilah yang mendominasi faktor cuaca di Palembang.

Namun, dengan adanya hembusan angin dari Barat Daya, yaitu kabupaten Pagaralam dan Lahat yang bersih dari titik hotspot, membuat kandungan kabut asap sedikit berkurang.

Untuk perkiraan hujan pun, pihak BMKG masih tetap menunggu datangnya hujan pada bulan ini. Pasalnya, dilihat dari kondisi awan sekarang sudah berpotensi terbentuk hujan.

"Kalau sekarang awannya sudah mengandung air. Jadi tinggal tunggu saja. Kalau kemarin baru hujan lokal dan hanya di beberapa kabupaten kota saja. Belum terlalu menyurutkan kabut asap," tandas Ajeng Resti.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini