Sukses

Tragis, Penyiar Radio Tewas Diberondong Peluru Saat Siaran

Saat kejadian, korban sedang siaran langsung. Ia tengah asyik bercengkerama dengan pendengar.

Liputan6.com, Mazatlan - Nasib tragis menimpa seorang penyiar radio di Kota Mazatlan, Negara Bagian Sinaloa, Meksiko. Korban yang bekerja di Fiesta Mexicana tersebut ditembak saat sedang siaran. Dia langsung tewas di tempat.

Seperti dimuat News.com.au, Rabu (15/10/2014), ketika itu, penyiar radio bernama Atilano Román Tiradosedang memandu acara program radio ‘Así es mi Tierra’ (Such Is My Land). Lelaki tersebut sedang asyik bercengkerama dengan pendengar.

Kemudian 2 pria bersenjata tiba-tiba merangsek masuk ke dalam ruang siaran. Mereka menanyakan keberadaan Tirado kepada resepsionis di kantor radio. Setelah itu, kedua pelaku bergegas ke ruangan tempat korban berada.

2 pria bersenjata tersebut kemudian memukul beberapa petugas yang berada di lorong kantor radio. Setibanya di ruang siaran, peluru kemudian diberondongkan kedua pelaku ke arah Tirado.

Menurut Direktur Radio Fiesta Mexicana Sergio Ontiveros, saat kejadian, suara berondongan peluru terdengar hingga ke telinga para pendengar setia. Para pendengar juga mendengar bagaimana suara staf di kantor radio tersebut berteriak.

"Saat sedang siaran terdengar jelas sekali bagi pembaca, bagaimana suara tembakan itu. Kemudian staf kami berteriak, 'oh tidak, dia telah membunuhnya'," tutur Sergio kepada The Independent.

Hingga kini kepolisian setempat tengah memburu kedua pelaku. Aparat juga sedang menelusuri motif penembakan.

Tirano dikenal sebagai seorang aktivis yang memperjuangkan hak petani yang rumahnya digusur pemerintah setempat yang lahannya kemudian dijadikan bendungan.

Dia menjadi pemimpin gerakan "the Movimiento de Desplazados por la Presa Picachos" yang menuntut pemerintah untuk memberikan rumah dan fasilitas publik sebagai kompensasi penggusuran.

Dalam setiap kesempatan, Tirano juga dikenal sebagai orang yang lantang dalam berbicara dan mengkritik pemerintah Meksiko, terutama yang terkait nasib warga tertindas. Dia beberapa kali menerima ancaman pembunuhan yang diduga terkait sikapnya yang kritis dalam menyuarakan hak warga. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini