Sukses

Komunitas Peduli Lingkungan Lahir Demi Jakarta Bebas Banjir

Lahirnya Palyja Green Community (PGC) diharapkan akan timbul kader-kader yang aktif dan mandiri menjaga kelestarian lingkungan Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Jauh sebelum jaman penjajahan Belanda dan bernama Batavia, Jakarta sudah menjadi wilayah yang rawan banjir. Jadi para pembaca sekalian jangan pernah heran dengan keadaan yang menimpa Jakarta. Saat jumlah penduduk dan bangunan di Jakarta masih sedikit saja sudah rawan banjir apalagi melihat masa kini.

Tingkat kepadatan penduduk di Jakarta yang semakin meningkat tiap tahun dengan fasilitas kebersihan yang minim ditambah kesadaran membuang sampah yang rendah menjadikan Jakarta sebagai kota paling rawan terkena banjir. Bukan lagi hitungan siklus lima tahunan maupun puluhan tahun, tapi tahunan dan bahkan jika hujan turun dan mendapat air kiriman.

Berangkat dari kesadaran akan lingkungan Jakarta yang semakin memprihatinkan, maka Palyja sebagai perusahaan operator air bersih di wilayah Jakarta sejak 2008 membentuk sebuah komunitas sadar lingkungan yang disebut Palyja Green Community (PGC). Hingga saat ini jumlah Palyja Green Community (PGC) telah berkembang menjadi 7 (tujuh) kelompok, meliputi :

1. Kelapa Dua RW 03 dan Kebon Jeruk RW 01 – Jakarta Barat
2. Karet Tengsin RW 05 – Jakarta Selatan
3. Cilandak RW 01 – Jakarta Selatan
4. Karet Tengsin RW 07 – Jakarta Pusat
5. Gandaria Utara RW 11 – Jakarta Selatan
6. Kedoya Utara RW 02 – Jakarta Barat
7. Pejaten Timur – Jakarta Selatan

Tujuan dari Palyja mengembangkan PGC ini adalah untuk melahirkan kader-kader yang aktif dan mandiri dalam menjaga kelestarian lingkungan, terutama di sekitar sungai. Fokusnya jelas agar ketersediaan air bersih terjaga dengan baik dan kelak Jakarta terbebas dari bencana banjir berat.

Di dalam Palyja Green Community ini, masyarakatlah yang menjadi pemeran utama dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan hijau. Karena merekalah yang paling dekat dan mengenal lingkungan yang mereka tempati sehingga semangat mencintai lingkungan sangat penting untuk lahir dalam diri mereka.

Sedikit ataupun banyak jumlah Palyja Green Community (PGC), bukan menjadi patokan. Karena masyarakat bebas menentukan komunitas pilihannya, yang penting peduli dengan lingkungan. Bagi Palyja, yang diutamakan adalah bagaimana secara aktif dan berkelanjutan terus mendampingi para warga yang tergabung dalam Palyja Green Community (PGC) ini.

Lantas apa saja yang telah diberikan Palyja selama pendampingannya? Banyak hal, mulai dari mengajarkan masyarakat meminimalisir sampah melalui program Reduce, Reuse, Recycle barang-barang bekas. Dan kemudian ikut menciptakan saluran pemasaran bagi barang-barang hasil daur ulang tersebut. Dari sini akan terasa nyata, masyarakat mendapatkan manfaat ekonomi atas kepeduliannya terhadap lingkungan.

Tujuan lain dari dibentuknya Palyja Green Community (PGC) adalah sebagai bentuk langkah kecil Palyja untuk mewujudkan mimpi besar warga Jakarta yaitu sungai yang bersih sehingga tidak menyebabkan banjir setiap tahunnya.

Sekaligus menunjukan tekad kuat Palyja untuk mengupayakan penambahan air baku yang berasal dari sungai Jakarta sendiri. Karena banyak yang belum masyarakat ketahui bahwa ketahanan air Jakarta sangat lemah dimana air baku yang digunakan dalam proses pengolahan air bersih, 90% berasal dari waduk Jatiluhur di Purwakarta dan juga Tangerang.

(Adv)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini