Sukses

Lend a Book Sebarkan Virus Gemar Membaca

Website len a book memperoleh award Award dari Sri Langka dalam kategori Culture.

Citizen6, Jakarta Buku adalah sahabat. Dimanapun ketika waktu luang selalu senang ditemani sebuah buku. Begitulah menurut, Ahmad Syarif Afandi, founder lend a book, sebuah komunitas yang menyediakan anggotanya untuk saling meminjamkan buku.

Laki-laki yang bekerja di sebuah agency iklan di Jogja ini membentuk komunitas ini sejak empat tahun lalu. Saat itu ia sedang mencari ide untuk membuat sebuah tugas akhir. Akhirnya ia menemukan blog yang diinginkanya.

Akhirnya jadilah ia membuat lend a book sebagai social media untuk para pecinta buku. Di website ini, para pecinta buku bisa mencari buku-buku yang ingin dipinjam dari membernya, melacak posisi buku sedang dipinjam siapa.

(Website len a book beberapa waktu lalu memperoleh award Award dari Sri Langka dalam kategori Culture)

Selain itu tentu saja mereka bisa saling berkenalan, berkawan dan bercerita tentang buku-buku yang dibacanya dan semua hal tentang buku.

Sampai sekarang jumlah membernya sudah mencapai 6000an yang tersebar di kota Bandung, Jogja, Surabaya, Tangerang, Malang, Makassar dan Aceh.

Laki-laki yang mempunyai akun twitter @peterdraw ini bersama 30 relawan lainnya berharap Lend a Book menjadi sebuah gerakan sosial yang ada di banyak kota, sehingga ketertarikan orang untuk membaca lebih besar.

Untuk memperlancar gerakan social ini, ia membentuk city ambassador, kampus ambassador. Sehingga dengan adanya mereka visi misi Lend a Book bisa segera terwujud.

Aktrivitas komunitas Lend a Book ini selain dilakukan secara online juga melakukan meet up secara berkala.  Aktivitas yang dilakukan pada momen ini diantaranya bedah buku atau jumpa dengan para penulis buku yang sudah punya nama. Yang pernah dilakukan adalah dengan Agustinus Wibowo, Okky Madasari dan lainnya.

Fandi mengaku mencintai buku sejak kelas 4 SD. Ketika ia menemukan buku yang judulnya Anak-Anak Kapal. Buku yang menceritakan anak-anak pantai yang bekerja di kapal itu rupanya menginspirasinya sampai sekarang.

Ia optimis, setiap orang sebenarnya suka membaca, hanya belum menemukan topik yang pas saja.
Dengan adanya len a book ini ia berharap dapat menginspirasi banyak orang untuk menyukai membaca.

Kenapa tetap memilih buku fisik, karena berdasarkan survey yang dilakukan kepada membernya yang berusia muda, rata-rata mereka lebih menyukai membaca buku kertas, bukan ebook.



Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel, foto atau video seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini