Sukses

Mantan Ketua PBNU Minta FPI Tingkatkan Kualitas Perjuangan

Hasyim Muzadi menilai jika FPI dibubarkan akan seperti acara yang dipandu Tukul di TV yakni Empat Mata menjadi Bukan Empat Mata.

Liputan6.com, Jakarta - Polemik mengenai pembubaran organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI) terus mengalir. Apalagi setelah peristiwa bentrokan saat berunjuk rasa di halaman Gedung Balaikota DKI Jakarta, Jumat 3 Oktober lalu. Namun, menurut mantan Ketua PBNU Hasyim Muzadi, pembubaran bukan satu-satunya jalan untuk memberantas kekerasan atau premanisme yang kian marak.

Bahkan, Hasyim menilai, ormas yang dibubarkan dapat dengan mudah berganti nama di Kementerian Dalam Negeri jika hanya dibubarkan. Kata Hasyim, hal itu seperti acara Bukan Empat Mata atau talk show di salah satu stasiun televisi yang dipandu oleh komedian Tukul Arwana. Acara ini sebelumnya bernama Empat Mata, namun setelah bermasalah dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) berganti nama menjadi Bukan Empat Mata.

"Sementara kalau organisasi dibubarkan, dalam waktu dua hari bisa ganti nama. Front Pembela Islam pada hari Jumat, Hari Minggu bisa (berganti nama) Front Pembela Indonesia," ujar Hasyim Muzadi dalam satu acara diskusi di Cikini, Jakarta, Minggu (12/10/2014).

"Seperti Empat Mata itu loh, paham apa ndak?" lanjutnya sambil tertawa.

Jadi kata Hasyim, pembubaran sebuah ormas bukan suatu hal harus didahulukan. Tapi, sebuah pendekatan dan penekanan kepada ormas itu untuk menjaga perdamaian yang harus di kedepankan.

"Maka saya minta FPI meningkatkan kualitas perjuangan. Jangan menggunakan perjuangan yang akhirnya membelokan tujuan mereka sendiri," terang Hasyim.

Sementara itu, kekerasan yang dilakukan oleh FPI yang menyebabkan bentrok dengan aparat terkait penolakan terhadap pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta, dinilai merupakan persoalan personal.

"Karena polisi hanya tahu, barang siapa yang melakukan kriminal, dia harus berhadapan dengan hukum. Saya hanya minta FPI meningkatkan kualitas perjuangan," pungkas Hasyim Muzadi yang pernah berpasangan dengan Megawati pada Pilpres 2004 itu. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini