Liputan6.com, Jakart - Kisah hidup Mayang Prasetyo begitu dramatis. Terlahir sebagai Febri Andriansyah, ia mengubah diri menjadi sosok perempuan cantik dan menyebut dirinya sebagai Mayang Prasetyo.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (9/10/2014), berhasil mandiri di Australia, Mayang menjadi tumpuan keluarga. Namun hidupnya berakhir tragis di usia 27 tahun. Ia tewas dimutilasi, diduga akibat perbuatan suaminya, Marcus Volke.
Kasus yang menimpa Mayang menarik perhatian kalangan transgender di tanah air. Menurut pengusaha kecantikan Chenny Han, kejahatan ini tidak berkaitan dengan orientasi seksual Mayang karena bisa menimpa siapa saja.
Baca Juga
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Pastikan Hadiri Sidang Melawan Jurnalis dalam Kasus Teori Konspirasi Transgender
JK Rowling Tantang Polisi Menangkapnya Pakai UU Ujaran Kebencian Usai Tolak Sebut Transgender Sebagai Perempuan
Rusia Tetapkan Gerakan LGBT Jadi Organisasi Ekstremis dan Teroris, Kaum Gay dan Transgender Gelisah
Namun menurut ketua Forum Komunikasi Waria Indonesia Yulianus Rettoblaut, kasus kekerasan sebenarnya kerap menimpa para transgender, tetapi selama ini kurang diperhatikan.
Advertisement
Polisi Queensland, Australia menangani kasus ini sebagai kasus kekerasan domestik yang berujung kematian. Senada dengan polisi, seorang kolega Mayang Prasetyo yang mengenalnya selama 12 tahun menyebut pelaku kerap menyakiti dan mempermalukan korban.
Menurutnya kerabatnya, Mayang tidak hanya dianiaya secara fisik, tapi juga mental. Suami Mayang Prasetyo juga kerap mencemooh persoalan gender Mayang dalam pertengkaran mereka. (Yus)
Baca juga:
Apartemen Saksi Bisu Kematian Mayang Prasetyo
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.