Sukses

Abu Gunung Sinabung Tunda Sejumlah Penerbangan

Sejumlah maskapai penerbangan menunda jadwal terbang dari Bandara Kualanamu sejak pagi akibat banyaknya abu vulkanik Gunung Sinabung.

Liputan6.com, Medan - Sejumlah maskapai penerbangan menunda jadwal terbang dari Bandar Udara Kualanamu sejak pagi tadi akibat banyaknya abu vulkanik Gunung Sinabung. Sedikitnya 4 maskapai menunda keberangkatan dan satu maskapai yang membatalkan pendaratan di bandara tersebut.

Keempat maskapai yang menunda penerbangan adalah Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 8062 menuju Jakarta ditunda dari pukul 07.00 WIB menjadi pukul 12.50 WIB.

Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 183 menuju Jakarta ditunda dari jadwal awal pukul 08.35 WIB menjadi pukul 10.50 WIB.

Pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 836 tujuan Batam ditunda dari pukul 08.50 WIB menjadi pukul 11.30 WIB.

Pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 106 menuju Penang, Malaysia yang dijadwalkan pukul 08.10 WIB ditunda menjadi pukul 12.00 WIB.

Sedangkan pesawat Value Air dengan nomor penerbangan VF 0281 membatalkan penerbangan dari Singapura ke Bandara Kualanamu karena banyaknya abu vulkanik Gunung Sinabung.

Manajer Humas dan Protokoler PT Angkasa Pura 2 Cabang Bandara Kualanamu Dewandono Prasetyo Nugroho membenarkan adanya beberapa maskapai yang mengambil kebijakan untuk menunda penerbangan.

Kebijakan untuk menunda penerbangan dari Bandara Kualanamu tersebut diambil karena perusahaan maskapai itu tidak mau mengambil risiko atas banyaknya abu vulkanik Gunung Sinabung.

Namun, secara operasional, pihaknya telah membersihkan abu vulkanik tersebut dan memberitahukan kondisi Bandara Kualanamu terkini.

"Mereka (maskapai) tidak mau mengambil risiko. Namun pengelola sudah menginformasikan bahwa kondisi Bandara Kualanamu sudah clear dan jarak pandang normal," kata Dewandono di Medan, Kamis (9/10/2014). (Ant/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini