Sukses

Diduga Flu Burung, Ratusan Bebek di Banyumas Mati Mendadak

Dinas Peternakan dan Perikanan (Dinnakkan) Kabupaten Banyumas belum bisa memastikan ratusan bebek yang mati mendadak terjangkit flu burung.

Liputan6.com, Purwokerto - Ratusan bebek di Banyumas, Jawa Tengah, dilaporkan mati mendadak. Menanggapi hal itu, petugas Dinas Peternakan dan Perikanan (Dinnakkan) Kabupaten Banyumas menduga kasus kematian ratusan bebek di Desa Lesmana dan Cikembulan akibat terserang virus flu burung.

"Kalau dilihat dari gejalanya, arahnya memang ke flu burung. Namun, kami belum bisa memastikannya," kata Kepala Dinnakkan Banyumas Sugiyatno saat dihubungi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu (8/10/2014).

Dia menjelaskan, pihaknya saat ini masih melakukan observasi lapangan guna mengetahui penyebab kematian ratusan ekor bebek di Desa Lesmana, Kecamatan Ajibarang, dan Desa Cikembulan, Kecamatan Pekuncen.

Sementara itu, 3 petugas dari Dinnakkan Banyumas mendatangi salah seorang peternak di Desa Cikembulan, Warman (38), guna menggali informasi terkait asal bebek yang dipeliharanya.

Selain itu, petugas yang terdiri atas Kuswandi (Penyuluh Kesehatan Hewan), Jan Aririjadi, dan Anjar Purwanto memberikan cairan disinfektan guna mencegah penularan penyakit mematikan itu pada bebek.

Kuswandi mengatakan bahwa kasus bebek mati mendadak sempat terjadi satu bulan lalu di Desa Pancasan, Kecamatan Ajibarang. "Kami sebenarnya membutuhkan sampel bebek yang telah mati untuk diperiksa di Laboratorium Balai Besar Veteriner Yogyakarta," jelas Kuswandi.

Namun imbuh dia, pihaknya kesulitan mengambil sampel karena bebek-bebek yang mati itu telah dibuang peternak dan ada juga yang dibakar untuk pakan lele dumbo.

"Kalau sudah menyerang ke tubuh, penyakit sulit disembuhkan. Makanya, kami memerlukan laporan secepatnya dari peternak ketika terjadi kasus kematian mendadak itu sehingga bisa meminimalisasi dampak serangan penyakit tersebut (flu burung)," kata Jan Aririjadi menambahkan. (Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini