Liputan6.com, Solo - Ratusan orang memenuhi lantai 6 ruang observatorium milik Pondok Pesantren Modern Assalam Surakarta, Solo, Jawa Tengah untuk melihat gerhana bulan total yang terjadi malam ini.
Observatorium Club Astronomi Santri Assalam menyediakan sejumlah alat bantu, seperti 3 teleskop tanpa filter dan teropong binokuler untuk bisa melihat secara dekat peristiwa ini.
Masyarakat umum, santri, pelajar, mahasiswa, dan pengamat astronomi telah berkumpul sejak pukul 16.00 WIB di Observatorium Cassa.
"Gerhana bulan dapat diamati dengan mata tanpa alat bantu dan tidak berbahaya serta tidak menimbulkan efek bagi kesehatan mata," kata pengasuh Observatorium Cassa Ponpes Modern Assalam, AR Sugeng di Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/10/2014).
Sugeng mengatakan, gerhana bulan total dimulai pada pukul 17.25 WIB, seluruh permukaan bulan memasuki umbra bumi. Sedangkan puncak atau pertengahan gerhana bulan total terjadi pukul 17.55 WIB.
"Momen gerhana bulan total berakhir pada pukul 18.24 WIB. Kemudian bulan meninggalkan umbra bumi pada pukul 19.34 WIB dan sesi gerhana bulan berakhir saat permukaan bulan meninggalkan kawasan penumbra pukul 20.33 WIB," tutur dia.
Dia menuturkan, fenomena alam ini dapat disaksikan hampir di seluruh wilayah di Indonesia, kecuali Banda Aceh. "Ini merupakan gerhana bulan yang keempat kalinya selama tahun 2014. Gerhana bulan kali ini merupakan yang terakhir untuk tahun ini," ujar dia.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.