Sukses

Teroris Legendaris Carlos the Jackal Bakal Disidangkan Lagi

Carlos the Jackal adalah salah satu teroris internasional paling terkenal sebelum munculnya gejala terorisme yang membawa-bawa agama, sepe

Liputan6.com, Paris - Jauh sebelum kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS menghebohkan, kalangan internasional mengenal seorang teroris yang dianggap berbahaya. Ia bernama Ilich Ramirez Sanchez.

Terpidana teroris yang dijuluki Carlos the Jackal akan menghadapi meja hijau kembali di Prancis. Ia akan disidangkan atas kasus pembunuhan tahun 1974 terhadap 2 orang.

Ramirez menganggap dirinya seorang revolusioner internasional yang melancarkan serangkaian serangan menghebohkan. Termasuk serangan terhadap Markas Besar Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) di Wina, Austria pada tahun 1975 dan menyandera puluhan orang -- tiga di antaranya dibunuh.

Seperti dilansir BBC, Rabu (8/10/2014), setelah buron bertahun-tahun, Carlos the Jackal ditangkap pada tahun 1994 di Sudan. Ia kemudian dikirim ke Prancis karena di negara itu ia melakukan sejumlah serangan yang menewaskan sejumlah orang.

Sesudah itu Carlos The Jackal disidangkan untuk berbagai kasus terorisme, dan mendapat 4 kali hukuman seumur hidup. Pada tahun 1997 ia mendapat hukuman seumur hidupnya yang pertama untuk pembunuhan 2 polisi dan seorang warga sipil lebih dari dua dekade sebelumnya.

Hukuman Seumur Hidup Kedua

Pada tahun 2011, Ramirez dijatuhi penjara seumur hidup kedua untuk sejumlah serangan di sebuah kereta tahun 1982 dan 1983, stasiun kereta di Marseille dan kantor sebuah koran di Paris.

Ia kemudian mendapat hukuman seumur hidup lagi untuk kasus serangan yang menewaskan 11 orang dan melukai 150 orang --untuk kasus ini ia mengaku tak bersalah.

Surat kabar Prancis Le Figaro pada edisi Selasa 7 Oktober 2014 melaporkan seorang hakim memerintahkan dilakukannya penuntutan terbaru, untuk klasus serangan granat terhadap sebuah apotek di Paris pada 15 September 1974.

Ramirez melancarkan berbagai aksinya untuk kemerdekaan Palestina, khususnya dengan kelompok Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP). Ia dikeluarkan dari PFLP oleh pemimpinnya, Waddi Hadda, karena dianggap gagal membunuh menteri perminyakan Iran dan Arab Saudi dalam penyerbuan Markas Besar OPEC di Wina, selain dituding menggelapkan uang.

Ramirez alias Carlos the Jackal adalah salah satu teroris internasional paling terkenal sebelum munculnya gejala terorisme yang membawa-bawa agama, seperti ISIS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.