Ahok Minta Polda Lacak Aktor Intelektual di Balik Demo FPI

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok meminta Polda Metro Jaya menelusuri aktor intelektual di belakang aksi-aksi unjuk rasa yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI). Sebab beberapa waktu lalu terjadi kerusuhan saat demonstrasi penolakan ormas itu terhadap pengangkatan Ahok menjadi Gubernur DKI.

"Kita pengen cari aktor intelektualnya siapa. Yang biayain siapa. Itu yang harus ditangkap. Saya kira Polda sudah punya benang merahnya lah. Kan mereka punya intel," kata pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota Jakarta, Senin (6/10/2014).

Apalagi, sambung Ahok, 21 anggota FPI yang ditetapkan sebagai tersangka akibat aksi penolakan terhadapnya menjadi Gubernur DKI, ternyata mayoritas berasal dari Jawa Barat. Hal itu pun dianggap aneh oleh Ahok. Sehingga ia menyimpulkan aksi unjuk rasa penolakan FPI ditunggangi oleh oknum tertentu.

"Pasti ada yang bayarin, makanya mereka datang. Nanti polisi buktiin gimana, itu batu ada nggak di Kebun Sirih? Tai sapi ada nggak? Berarti udah disiapin kan. Minta polisi lacak," tegas Ahok.

Pada Jumat 3 Oktober 2014 lalu, di tengah aksi massa FPI yang menolak Ahok sebagai Gubernur DKI, tiba-tiba ada yang melempar batu, pecahan beling, kotoran hewan, kotoran manusia, dan benda lain ke polisi yang berjaga. Lalu, polisi menembakkan gas air mata untuk mengamankan kerumunan yang terus melakukan pelemparan sambil meminta Ahok mundur dan tidak menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Akibatnya peristiwa demo FPI tolak Ahok jadi itu Gubernur itu, 4 polisi terluka terkena lemparan batu. Mereka akhirnya digotong anggota lainnya ke arah Balai Kesehatan terdekat di Balaikota. (Ein)