Sukses

Beredar Video Pemenggalan Warga Asing Keempat oleh ISIS

Algojo ISIS melontarkan ancaman kepada Obama dan Cameron pada video eksekusi tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok radikal Islamic State of Irak and Syria (ISIS) kembali berulah. Seorang relawan asal Inggris, Alan Henning, dilaporkan telah dipenggal oleh ISIS.

Hal itu terlihat berdasarkan video terbaru yang dirilis ISIS. Sama seperti tayangan eksekusi sebelumnya, video itu memperlihatkan detik-detik bagaimana Henning akan dibunuh, serta ada pesan ancaman dari si algojo yang bukan lain adalah anggota ISIS.

Dalam video tersebut, si algojo yang mengenakan pakaian hitam melontarkan ancaman kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Perdana Menteri Inggris David Cameron.

"Obama, kaliah telah memulai memborbardir Syam (Suriah) ke anggota kami. Jadi tidak salah juga jika kami juga melanjutkan serangan ini ke leher orang-orang," ujar si algojo menanggapi serangan udara oleh pasukan koalisi AS ke markas ISIS di Irak dan Suriah, seperti dimuat News.com.au, Sabtu (4/10/2014).

"Darah David Haines (korban sebelumnya) di tangan Anda, Cameron. Darah Alan Henning juga di ada di tangan parlemen," imbuh dia.

PM Cameron sebelumnya menegaskan bahwa pihaknya bertekad untuk menggempur dan membekuk petinggi ISIS untuk kemudian dijebloskan ke pengadilan internasional.

"Pembunuhan brutal terhadap Alan Henning menunjukkan betapa barbar dan menjijikannya teroris. Kami akan melakukan apapun yang kami bisa untuk membunuh para teroris dan membawanya ke pengadilan," ujar Cameron.

Henning merupakan warga asing keempat yang digorok ISIS. Sebelumnya, yang menjadi korban adalah dua wartawan Amerika Serikat, James Foley dan Steven Sotloff, serta pekerja kemanusiaan asal Inggris David Haines.

Eksekusi terhadap Alan Henning menjadi pukulan telak bagi sang istri, Barbara Henning. Barbara berharap penuh agar ISIS bisa membebaskan suaminya. Dia pun mengirimkan pesan kepada ISIS, namun hingga kini belum ada balasan.

Dalam pesan tersebut, Barbara meminta ISIS untuk menggunakan hati nurani agar tidak kembali membunuh orang-orang yang tak bersalah, termasuk suaminya."Saya mohon agar

ISIS untuk melihat ke dalam isi hati mereka, dan melepaskan suami saya, Alan Henning," kata Barbara, 21 September.

"Suamiku datang ke Suriah, tak lain hanya atas dasar kemanusiaan, membantu sesama. Saya tidak tahu apakah cara ini bisa membantu, tapi yang pasti situasi saat ini tengah genting," imbuh dia. Namun pada akhirnya, ISIS tetap mengeksekusi Alan Henning.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini