Sukses

10 Pelajar SMA 55 Jakarta Muntah, Diduga Keracunan Bubur Ayam

Kepala SMAN 55 Malihot Malau mengatakan, siswa mulai mengeluh mual dan muntah sekitar pukul 14.00 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 10 pelajar SMAN 55 di Jakarta Selatan tiba-tiba saja mual dan muntah-muntah, bahkan 1 di antaranya pingsan. Mereka diduga keracunan setelah mengonsumsi bubur ayam di kantin sekolah.

Seorang siswa kelas XI, Mutiara mengatakan, saat istirahat pertama sekitar pukul 09.00 WIB, dia ke kantin untuk makan. Makanan yang dia pilih adalah bubur ayam. Semula tidak ada yang terjadi pada dirinya, hingga merasa mual memasuki siang hari.

"Tadi makan bubur ayam pas istirahat pertama. Awalnya nggak apa-apa. Tapi pas siang, mulai mual, muntah-muntah," kata Mutiara di UGD RSUD Budi Asih, Kamis (2/10/2014).

Mutiara mengaku bukan pertama kali makan bubur ayam di kantin sekolah. Tapi, dia tidak mengerti tiba-tiba saja mual setelah makan bubur.

"Biasanya nggak apa-apa. Tapi nggak tahu sekarang. 1 tadi ada yang pingsan," ungkap siswa yang mengenakan kerudung putih itu.

Sementara, Kepala SMAN 55 Malihot Malau mengatakan, siswa mulai mengeluh mual dan muntah sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka lalu dibawa ke Ruang Guru untuk ditanya. Kemudian, siswa dilarikan ke RSUD Budi Asih untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Malihot menjelaskan, SMAN 55 sebenarnya sedang direnovasi. Karena itu, siswa diungsikan sementara ke STIE Tunas Nusantara. Kantin di kampus itu juga baru saja dibuat setelah ada permintaan dari orangtua murid.

"Di sini ngontrak, karena orangtua ingin semua masuk pagi. Lihat gedung itu lengkap ada masjid, lapangan, gor. Tapi, nggak ada kantin, jadi orangtua membangun kantin dan sudah bagus dan bersih. Masuk di situ juga orang yang terdaftar," ungkap Malihot.

Dia juga sudah sempat bertanya kepada pedagang bubur ayam yang berjualan di kantin sekolah. Penjualnya menyatakan ada yang tidak biasa saat mengolah ayam.

"Tadi saya sempat tanya, ibu itu bilang biasanya beli ayam malam langsung diolah. Nah ini ayam 2 hari lalu yang diolah. Tapi kita bukan  yang berwenang kan," ujar dia.

Direktur RSUD Budi Asih Ida Bagus Nyoman Banjar mengatakan, pihak  rumah sakit sudah melakukan penanganan maksimal kepada para siswa. Seluruh siswa kondisinya sudah membaik.

"Kami sudah melakukan penanganan, kondisi juga sudah membaik. Kami belum tahu ada kandungan apa dalam bubur itu. Tapi, sampel sudah diperiksa oleh kepolisian," kata Ida.

Kapolsek Kramat Jati Kompol Handini mengatakan, sampel bubur sudah diambil. Saat ini sampel sedang dilakukan pemeriksaan di laboratorium.

"Kami sedang lakukan pendalaman. Sampel bubur yang disebut oleh siswa yang diduga sebagai penyebab kami sedang periksa di laboratorium," ungkap Handini.

Adapun 10 siswa yang mengalami keracunan ialah Isna Fareniesya, Farah Parwati, Desti, Valensia, Andre, Meutya, Mutiara, Eka, Aisyah, dan Vania. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.