Ahok: Pidato Pengunduran Diri Jokowi Sopan Santun Saja

Liputan6.com, Jakarta - Joko Widodo atau Jokowi akan membacakan pidato pengunduran diri sebagai Gubernur DKI Jakarta di Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta siang ini. Namun bagi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, pidato Jokowi ini cuma sekadar sopan santun saja.

Ahok mengatakan, pidato pengunduran diri dari Jokowi sebenarnya tak wajib. Hanya etika saja.

"Pak Jokowi itu sopan santun saja. Kalau saya nggak mau. Pak Harto (Soeharto) saja bilang berhenti, langsung berhenti. Ini kan dipilih rakyat, Pak Jokowi dipilih rakyat dan rakyat Indonesia mau dia jadi presiden, ya sudah," ucap Ahok di Jakarta, Kamis (2/10/2014).

Ahok mengatakan, Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta nanti juga tidak bisa memutuskan menerima atau menolak pengunduran diri Jokowi. Tanpa pidato, Jokowi bisa langsung mengirimkan surat undur diri ke Presiden SBY melalui Mendagri Gamawan Fauzi.

"Paripurna juga bukan setujui atau tidak. Hanya umumkan Pak Jokowi sudah masukin pengunduran diri, bukan paripurna mau kuorum menyetujui Pak Jokowi mundur," jelas Ahok.

"Ini hanya Paripurna untuk sampaikan ke warga DKI, Pak Jokowi mundur. Itu saja. Dari situ Pak Jokowi bikin surat ke Presiden, nggak ada urusan dengan Mendagri," tutur Ahok.

Jadi Gubernur

Tak cuma itu, mantan Bupati Belitung Timur tersebut menyatakan, DPRD juga tidak bisa menjegal dirinya untuk naik menjadi Gubernur DKI Jakarta pengganti Jokowi. Tanpa pengesahan anggota dewan, 30 hari kemudian Ahok dapat dilantik.

Ia juga berharap bisa dilantik Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta.

"Begitu besok dapat surat dari Presiden, saya otomatis jadi plt gubernur. Kalau DPRD nggak mau paripurna, nanti presiden melalui Mendagri setelah 30 hari akan melantik. Ada kejadian daerah lain seperti itu. Kalau Pak Jokowi suruh di Istana saja (lantiknya)," tandas Ahok. (Sss)