Sukses

6 Hal Unik dan Nyeleneh Dalam Demo 'Revolusi Payung' Hong Kong

Meski menggelar protes besar-besaran, massa demonstran pelajar dan mahasiswa Hong Kong dijuluki pendemo yang sopan.

Liputan6.com, Hong Kong - Puluhan ribu orang terus memadati pusat Kota Hong Kong dan memblokade sejumlah tempat dalam beberapa hari terakhir. Mereka menuntut agar pemerintah China mencabut rencana untuk menyeleksi kandidat pemimpin eksekutif pada 2017.

Di tengah aksi massa tersebut, sekelompok jurnalis dan warga mengumpulkan hal-hal unik yang jarang ditemui pada demonstrasi-demonstrasi lain di dunia. Berikut enam aspek keunikannya seperti dikutip dari BBC Indonesia, Rabu (1/10/2014):

Berikutnya: Mengerjakan PR di tengah demo...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengerjakan PR

Bikin PR

Ketika demonstrasi kian intens selama beberapa hari terakhir, ketegangan pun timbul. Aparat sempat melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan para demonstran --yang sebagian besar terdiri dari pelajar dan mahasiswa.

Namun, di sela-sela ketegangan, para pelajar sempat meluangkan waktu untuk mengerjakan PR alias pekerjaan rumah. Richard Frost dari Bloomberg memotret kegiatan para pelajar tersebut.

Meminta maaf

Pintu masuk stasiun Mass Transit Railway (MTR) di Causeway Bay dibarikade dan dipasangi tulisan-tulisan yang menyerukan pentingnya demokrasi. Di tengah seruan-seruan, terdapat poster yang terbuat dari kardus. Isinya permintaan maaf karena menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengguna MTR.

Warga Hong Kong, Collier Nogues, yang memotret barikade di Stasiun Causeway Bay, mengatakan sikap para demonstran Hong Kong sangat tulus dan sopan.

Berikutnya:  cara usir bau tak sedap...

3 dari 4 halaman

Bagi-bagi Deodoran

Menangkal bau tak sedap

Panas dan lembabnya cuaca di Hong Kong membuat para demonstran mengeluarkan keringat. Tidak jarang tubuh mereka mengeluarkan aroma kurang sedap. Untuk menangkalnya, ada sejumlah relawan yang membagikan deodoran gratis kepada sesama pemrotes.

Tom Grundy, jurnalis yang berbasis di Hong Kong, menjadi saksi mata.

Ada relawan yang sengaja membagikan deodoran gratis kepada sesama demonstran untuk menangkal bau tidak sedap itu.

Payung sebagai simbol

Dalam demonstrasi di Hong Kong, payung mempunyai fungsi alternatif selain menahan panas dan hujan. Benda itu juga digunakan untuk membendung tembakan gas air mata, serta menjadi simbol protes damai.

"Pemandangannya begitu kontras. Di satu sisi ada kebrutalan polisi, sedangkan di sisi lain ada demonstran yang menggunakan payung. Payung telah berubah dari obyek sehari-sehari menjadi simbol perlawanan," kata seniman Hong Kong, Kacey Wong, kepada BBC.

Foto seorang pria membawa payung di tengah hujan gas air mata menjadi tren perbincangan di media sosial.

Payung menjadi simbol demonstrasi damai sekaligus perlawanan di Hong Kong.

Ada lagi yang baru di demo itu, yakni simbol menyilangkan tangan.

Berikutnya: protes tanpa merusak lingkungan....

4 dari 4 halaman

Tak Merusak Lingkungan

Menyayangi tanaman

Meski sendang berdemo, tak ada satu pun dari para demonstran yang merusak lingkungan. Seperti taman kecil di pinggir jalan. Semuanya masih terjaga di tengah demo yang kian memanas.

South China Morning Post memuat gambar lapangan rumput di pusat Kota Hong Kong yang tetap rapi, walau ribuan massa berdemonstrasi dekat lokasi tersebut.

"Meski ada kerumunan orang berkumpul di sekitar lapangan War Memorial, tiada satu orang pun yang berdiri atau duduk di atas rumput. Larangan menginjak rumput tertera pada sebidang karton di sana," tulis surat kabar tersebut.

Peduli lingkungan

Jurnalis BBC di Hong Kong, Saira Asher melaporkan bagaimana para demonstran peduli terhadap lingkungan. Bahkan, ada demonstran yang mengoordinasi daur ulang sampah.

"Pada pagi hari, demonstran mengumpulkan sampah yang terserak dari aksi tadi malam. Sejumlah pelajar mengumpulkan puntung rokok dan botol plastik, lainnya membagikan roti untuk sarapan. Itulah mengapa di media sosial pemrotes di Hong Kong dijuluki sebagai demonstran tersopan," kata Asher.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.