Sukses

SBY Terima Gelar Kehormatan dari Universitas di Kyoto

Indonesia adalah contoh bagaimana nilai-nilai pembangunan ekonomi, demokrasi dan keislaman dapat saling berpadu dengan harmonis.

Citizen6, Jakarta Di tengah ramainya pembahasan Undang-undang pilkada di tanah air, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima gelar Doktor kehormatan (honoris causa) dari Universitas Ritsumeikan, Kyoto atas kontribusinya bagi pembangunan dan demokrasi di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik (29/09/2014).

Sampai saat ini SBY adalah orang pertama di Indonesia yang mendapatkan kehormatan tersebut. Dengan gelar tersebut, SBY  telah menjadi bagian dari sejarah para tokoh penting dunia yang juga mendapatkan kehormatan serupa, seperti Kim Daejung, mantan Presiden Republik Korea Selatan; Dr. Mahathir Mohammad, Mantan PM Malaysia, dan Amartya Sen, penerima Nobel Ekonomi.

Rektor Universitas Ritsumeikan, Profesor Kiyofumi Kawaguchi menyampaikan bahwa dalam 10 tahun masa kepemimpinan Presiden Yudhoyono, Indonesia telah meraih berbagai capaian penting dalam berbagai bidang, di antaranya terkait pembangunan dan stabilitas di bidang ekonomi, dan juga dalam proses demokratisasi dan peningkatan stabilitas politik.

SBY Terima Gelar Kehormatan Universitas Ritsumeikan Kyoto

Di hadapan lebih dari 450 peserta di Nakagawa Hall, Kampus Suzaku, Universitas RitsumeikanSBY menyampaikan rasa terima kasih atas anugerah yang diberikan dan juga menyatakan bahwa penghargaan ini juga adalah penghargaan bagi seluruh bangsa Indonesia.

Ia juga memaparkan bahwa Indonesia adalah contoh bagaimana nilai-nilai pembangunan ekonomi, demokrasi dan keislaman dapat saling berpadu dengan harmonis. Juga disampaikan bahwa dalam dekade terakhir, ia mendorong agar Indonesia semakin aktif dalam berbagai kerja sama internasional di kawasan maupun secara global karena kemajuan bangsa Indonesia tidak terlepas dari situasi dunia dan kawasan. Hal ini utamanya melalui dimajukannya doktrin ‘million friends, zero enemy’ melalui kebijakan luar negeri yang bebas aktif. 

Menurut SBY,  hubungan Jepang dan Indonesia adalah “hubungan yang tidak hanya didasarkan pada kepentingan nasional yang sempit, lebih daripada itu, hubungan keduanya adalah bentuk persahabatan yang tulus di mana keduanya saling mendukung di kala suka dan duka".

Tidak lupa SBY juga menitipkan pesan kepada mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Universitas Ritsumeikan untuk memanfaatkan kesempatan belajar mereka sebaik-baiknya agar dapat mendarmakan ilmunya bagi kemajuan Indonesia dan penguatan hubungan Indonesia-Jepang.

Dalam kesempatan tersebut, Duta Besar RI untuk Jepang, Dr. Yusron Ihza Mahendra menyampaikan rasa bangganya atas gelar kehormatan yang diterima Presiden Yudhoyono, sembari menekankan hal ini sebagai cerminan semakin eratnya hubungan antara Jepang dan Indonesia.

Pengirim:

Saut Ringo


Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel, foto atau video seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.