Sukses

SOS! 1 Km Lagi Pasukan ISIS Tembus Ibukota Baghdad

Tentara Irak dibantu militer AS saat ini tengah berjuang untuk menghadang segala serangan ISIS.

Liputan6.com, Baghdad - Tentara koalisi yang dipimpin Amerika Serikat dan Inggris mulai melancarkan serangan ke markas kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), baik di Irak maupun Suriah. Namun hal itu belum berhasil membuat ISIS lumpuh sepenuhnya.

Kelompok yag mengklaim secara sepihak mendirikan Negara Islam itu kini dikabarkan sudah mendekat Baghdad, Ibukota Irak. Menurut seorang vikaris gereja, Canon Andrew White, jarak ISIS saat ini berada di kurang dari 2 kilometer (km) atau sekitar 1 km di luar Baghdad.

"Hari ini saya ditemani seorang tentara pemerintah. Saya tanya dia, apa yang bakal ia lakukan ketika ISIS tiba, dia bilang bakal lepas seragam dan lari," ujar White, seperti dimuat dari New York Daily News, Selasa (30/9/2014).

"Tentara itu juga bilang tetap berani pasang badan demi Irak karena dia membutuhkan uang," imbuh dia.

Dia menjelaskan, situasi Kota Baghdad saat ini sepi, tak seperti biasanya yang ramai dan penuh aktivitas berlalu-lalang sebagaimana sebuah ibukota negara. "Jalan yang biasanya sangat macet kini kosong melompong," kata White.

Masih kata White, meski bisa mengumpat atau mengungsi, para penduduk di Kota Baghdad sebenarnya tak punya tempat yang tepat untuk melarikan diri karena sudah terisolasi dari dunia luar.

"Dan ISIS telah berada di ambang batas menembus Baghdad," ujarnya melalui akun Facebook pribadi sebagai pesan darurat SOS.

"Kami tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi saat ini. Yang kita tahu bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan udara. Kita tahu bahwa operasi tentara kita tak efisien," imbuh dia.

Tentara Irak dibantu militer AS saat ini tengah berjuang untuk menghadang segala serangan ISIS. Pertempuran sengit terakhir terjadi di Kota Amariya al-Fallujah. yang berjarak sekitar 25 km dari Baghdad.

Pesawat tempur AS pada Minggu 28 September kemarin berhasil memborbardir fasilitas minyak yang dikendalikan ISIS di Aleppo, Raqqa, Hassakeh, dan Deir el-Zour. ISIS selama ini memanfaatkan kilang minyak dan menjualnya secara ilegal untuk biaya operasional.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.