Sukses

BPBD Tetapkan Bogor Siaga Darurat Kekeringan

62 Desa di 17 kecamatan di Kabupaten Bogor sudah mengalami kekeringan.

Liputan6.com, Bogor - Wilayah Kabupaten Bogor ditetapkan sebagai daerah siaga darurat kekeringan pada musim kemarau tahun 2014 ini oleh Badan Penanggulang Bendana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor. Sebab, sebanyak 62 desa di 17 kecamatan di Kabupaten Bogor sudah mengalami kekeringan.

"Kabupaten Bogor sudah kami tetapkan sebagai wilayah siaga darurat kekeringan, sejak 1 September lalu hingga akhir Oktober," kata Kepala Dadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Yos Sudrajat di kantornya, Bogor, Kamis (25/9/2014).

Dari 17 Kecamatan yang masuk daerah darurat kekeringan, enam kecamatan di antaranya sudah masuk dalam daerah paling krisis kekeringan. Yakni Cariu, Jonggol, Klapanunggal, Tanjungsari, Tamansari, dan Jasinga.

"Oleh sebab itu, kami sudah mendistribusikan sebanyak 85 ribu liter atau 17 tangki air bersih ke lokasi kekeringan" papar Yos.

Yos mengatakan, dari 85 ribu liter air bersih ini baru mencukupi kebutuhan sebanyak 904 Kepala Keluarga untuk kebutuhan primer seperti air minum, mencuci dan mandi. "Kekeringan menyebabkan ribuan hektare sawah milik petani gagal panen dan gagal tanam karena kekeringan," ungkap dia.

Menurut Yos, kekeringan paling parah melanda Kabupaten Bogor terjadi pada 2012 lalu, karena terjadi di 19 kecamatan dan terbanyak di wilayah Bogor bagian timur. "Tahun tersebut kecamatan Caringin menjadi kecamatan yang parah dilanda kekeringan, sehingga saat itu pemerintah melakukan pemasangan paralon dari sumber air," kata dia.

Untuk mengantasi kekeringan itu, lanjutnya, pemerintah Kabupaten Bogor melalui PDAM, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) agar cepat mencari solusi kekeringan yang melanda warga Kabupaten Bogor.

"Kami juga berkoordinasi dengan pihak Dinas ESDM untuk mencari lokasi-lokasi yang menjadi sumber mata air agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih," beber Yos.

Selain itu, pihaknya juga sudah membuat toren atau penampungan air di 41 titik dengan kapastitas 5.000 liter sehingga masyarakat dapat mengakses selama 24 jam. "Kami juga sudah berkoordinasi dengan perusahan-perusahaan air minum, air curah dengan menggunakan mobil tangki air milik TNI untuk mendistribusikan air bersih ke lokasi yang mengalami kekeringan," pungkas Yos. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini