Sukses

BNPB: Akibat Kabut Asap, Udara Palembang Berbahaya bagi Manusia

Kabut asap menyebabkan kualitas udara di Palembang mengarah ke angka 422, warga dihimbau tidak beraktivitas di luar ruangan.

Liputan6.com, Pekanbaru - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat Kota Palembang, Sumatera Selatan, tidak beraktivitas di luar ruangan karena kondisi udara berbahaya. Berdasarkan Indeks Standar Pengukur Udara (ISPU), kualitas udara di wilayah itu sudah mengarah ke angka 422 lebih.

"ISPU di atas 300 dinyatakan berbahaya untuk manusia. Seharusnya, semua aktivitas di luar dilarang," kata juru bicara BNPB Agus Wibowo melalui pesan singkatnya, Kamis (25/9/2014) siang.

Agus menjelaskan, kualitas udara memburuk akibat kabut asap tebal yang disebabkan oleh  kebakaran hutan dan lahan. Perubahan udara terus terjadi dari sedang, tidak sehat, sangat tidak sehat, dan berbahaya.

Berdasarkan pantauan Satelit Terra dan Aqua dari BMKG, terdeteksi ada 269 titik panas sebagai indikasi kebakaran hutan di Pulau Sumatera. Paling banyak terpantau di Provinsi Sumatera Selatan.

"Di Sumatera Selatan, ada 223 titik panas. Sementara di Bangka Belitung terpantau 2, Provinsi Lampung 26 titik, Bengkulu 8, Jambi 5, Aceh 1, Kepulauan Riau 2, dan di Riau ada 2 titik api yakni di Kepulauan Meranti dan Indragiri Hilir," jelas Agus.

Karena kabut asap, jarak pandang di beberapa daerah seperti Jambi, Lampung, Pekanbaru, dan Palembang terganggu.

Di Riau sendiri, kata Agus, jarak pandang di Pekanbaru 4 kilometer, Kota Rengat 3 kilometer, Dumai 5 kilometer, dan Kabupaten Pelalawan 1 kilometer.

Cuaca di Riau, tambah Agus, pada umumnyaa cerah hingga berawan dan diselimuti kabut asap. Potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di wilayah Riau bagian pesisir timur, tenggara dan tengah.

Di Pekanbaru, kondisi udara tergolong sedang. Di Pontianak sedang, Banjar Baru sedang, Samarinda sedang. "Palembang yang berbahaya. Masyarakat dihimbau untuk tidak beraktivitas di luar," pungkas Agus.

Melihat kondisi udara yang kian buruk di Palembang, Sumatera Utara, Pemerintahan Provinsi Riau berencana mengirimkan helikopter dan bantuan lain.

"Asap di Riau ini berasal dari sana. Sementara di Sumatera Selatan masih terjadi kebakaran hutan. Kita akan memberikan bantuan pemadaman ke sana," ucap Gubernur Riau Annas Maamun. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini