Sukses

BMKG: Musim Kemarau Berakhir Oktober

Menurut BMKG, suhu rata-rata iklim di Bogor dan sekitarnya mencapai 32 derajat Celsius, dalam artian masih dalam kondisi normal.

Liputan6.com, Bogor - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, musim kemarau yang terjadi di wilayah Bogor dan sekitarnya, yakni Jakarta, Depok, Bekasi dan Tangerang terjadi hingga akhir Oktober 2014.

Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor Dedi Sucahyono mengatakan, kondisi kemarau yang terjadi di wilayah Bogor dan sekitarnya ini diakibatkan karena adanya penguapan yang tinggi sehingga uap air di atmosfer sedikit.

"Untuk itu meski memasuki kemarau akan tetapi masih normal, karena dalam 1 minggu biasanya akan terjadi hujan lokal," ungkap Dedi di Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/9/2014).

Menurut dia, suhu rata-rata iklim di Bogor dan sekitarnya mencapai 32 derajat Celsius dalam artian masih dalam kondisi normal. Hanya saja, karena saat ini kondisinya masuk dalam cuaca kemarau mengakibatkan sejumlah daerah menjadi lebih kering.

"Di beberapa daerah memang sudah terasa kekeringannya," kata dia.

Dedi mengatakan, untuk di wilayah Jawa Barat sudah ada peringatan dini bagi daerah yang sudah mengalami kekeringan karena di daerah tersebut sudah 30 hari tidak terjadi hujan berturut-turut.

Di antaranya di Karawang (Batujaya, Pedes, dan Teluk Buyung), Subang (Dangdeur, Salam Darma, Barugbug, Karanganyar, Pusaka Negara, Subang, Cinangling, dan Pegaden), Purwakarta (Purwakata, Cibukamanah, Cinangka, dan Campaka), Indramayu (Tulang Kacang, Juntinyuat, Losarang, Cidempet, Indramayu, Krangkeng, Sukadana, dan Bondan), Cirebon (Setupatok Selatan, Sindang Laut, Sedong, Jatiseeng, Cangkuang, dan Seuseupan), Majalengka (Jatiwangi, Karang Sambung, Sadawangi, Banjaran, Sunia, Sukahaji, Pajajar, dan Leuweunggede), Kuningan (Cikeusik), Garut (Leles), Bandung (Ciparay), serta Sukabumi (Lengkong).

"Sementara untuk di wilayah Bogor kekeringan dan krisis air bersih terjadi di sejumlah kecamatan. Yakni, Babakanmadang, Gunungputri, Klapanunggal, Jonggol, Sukamakmur dan Cariu," pungkas Dedi. (Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.