Sukses

Israel Tembak Jatuh Jet Tempur Suriah

Pesawat Suriah yang diidentifikasi Israel sebagai jet tempur Sukhoi itu menukik ke bawah dengan kondisi api berkobar.

Liputan6.com, Yerusalem - Israel menembak jatuh sebuah jet Suriah dalam misi menggempur pemberontak yang masuk ke wilayah dataran tinggi Golan yang diduduki negeri zionis itu. Israel menduduki dataran tinggi Golan sejak perang tahun 1967, dan secara sepihak mencaploknya pada tahun 1981, langkah yang tak diakui dunia internasional.

Dilansir dari BBC, Rabu (24/9/2014), pesawat yang diidentifikasi Israel sebagai jet tempur Sukhoi itu menukik ke bawah dengan kondisi api berkobar. Tetapi pilotnya dilaporkan berhasil mengeluarkan diri dengan terjun menggunakan parasut.

Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon menyatakan Israel akan langsung bertindak, setiap kali ada ancaman terlepas dari apakah itu terjadi karena kekeliruan (jalur terbang).

Menurut aktivis Suriah, pesawat itu dalam penerbangan pemboman di dalam wilayah Suriah. Pengamat HAM Suriah yang berkantor di Inggris menyebut, jet itu melakukan pemboman di pinggiran kota Quneitra, tak jauh dari perbatasan Istrael.

Dilansir dari VOA News, penembakan itu terjadi ketika jet-jet Amerika memasuki wilayah udara Suriah untuk mengebom target-target kelompok ISIS. Pemerintah negara bagian itu memang sedang berjuang melawan sejumlah pasukan pemberontak, termasuk kelompok-kelompok terkait Al Qaida dan militan ISIS.

Meski menentang ekstremis Muslim yang berkembang di wilayah itu, Israel juga tidak mendukung Presiden Suriah Bashar al Assad, dan menjalankan kebijakan tembak jatuh yang jelas untuk pesawat apapun yang secara ilegal memasuki wilayah udaranya.

Inilah pertama kalinya sejak tahun 1980-an, militer Israel menembak jatuh pesawat tempur Suriah. Kendati perang saudara Suriah melebar melintasi perbatasan dan Israel sudah melancarkan serangan udara ke wilayah Ibukota Aleppo itu untuk membalas serangan.

Pihak Suriah menyatakan, penembakan terhadap jet mereka merupakan tindakan agresi.

Sumber militer Israel menyatakan, Sukhoi-24 masuk sejauh 800 meter ke dalam wilayah udara yang dikuasai Israel, dan mencoba mengubah haluan tatkala Israel meluncurkan rudal Patriot.

Menteri Intelijen Israel Yuval Steintz menyatakan Israel akan selalu membela diri. Ia mengatakan kelompok-kelompok jihad telah menguasai wilayah-wilayah luas di Irak, Suriah, Lebanon, Somalia, Afrika Tengah dan juga Palestina. Karena itu, militer Israel siap mempertahankan perbatasannya.

Meski menentang pemerintahan Presiden Suriah Bashar al Assad, Amerika melancarkan serangan terhadap 22 target ISIS di Suriah. Sebelumnya, Amerika memusatkan serangan udaranya di Irak, tetangga Suriah.

Israel mengaitkan perang melawan ISIS dengan perangnya melawan Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Gaza.

Steiniz mengungkapkan sebelumnya ia mendukung upaya internasional menumpas semua kelompok tersebut. Menurutnya, penting membentuk koalisi dengan Amerika, Uni Eropa dan negara-negara Arab yang didukung Israel untuk melawan bukan hanya ISIS, tetapi juga al-Nusra, Hizbullah, Hamas dan Insar Beit di Sinai.

Amerika telah berusaha keras selama berminggu-minggu untuk mengajak sebanyak mungkin mitra demi menggempur ISIS, termasuk mengajak Iran, musuh Israel di kawasan itu. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini