Sukses

Penyusup Gedung Putih Ternyata Simpan Amunisi dan Kapak di Mobil

Gonzalez yang diketahui seorang veteran militer AS untuk layanan dalam perang Irak itu, akhirnya menghadapi tuduhan melawan hukum.

Liputan6.com, Jakarta - Omar Gonzalez, penyusup yang masuk ke Gedung Putih pada Jumat 19 September 2014 malam, ternyata memiliki 800 butir amunisi parang dan 2 kapak di mobilnya.

Seperti dilansir BBC, Selasa (23/9/2014), Gonzalez, pria berumur 42 tahun itu membawa pisau saat dihentikan petugas Secret Service Gedung Putih. Ia melompati pagar Gedung Putih, melewati pintu North Portico Gedung Putih dan masuk ke bangunan menuju kediaman Presiden AS, tapi pada akhirnya berhasil ditangkap petugas.

Pada Senin 22 September kemarin, para pejabat mengatakan Gonzalez juga ditangkap pada Juli lalu dengan 2 senapan dan peta menandai Gedung Putih. Agen Secret Service menyatakan telah meningkatkan keamanan dan meluncurkan kajian komprehensif sesuai prosedur.

Gonzalez yang diketahui seorang veteran militer AS untuk layanan dalam perang Irak itu, akhirnya menghadapi tuduhan melawan hukum lantaran memasuki Gedung Putih membawa senjata mematikan atau berbahaya.

Selama sidang pengadilan pada Senin kemarin, jaksa federal juga mengatakan Gonzalez dihentikan tapi tidak ditangkap pada Agustus lalu, setelah berjalan melewati Gedung Putih dengan kapak.

Asisten Jaksa David Mudd mengatakan, Gonzalez adalah bahaya bagi presiden, dan seorang hakim setuju untuk menahannya di penjara sampai sidang pada Oktober.

Rekaman video menunjukkan, Gonzalez berjalan melintasi halaman Gedung Putih setelah melompati pagar. Gonzalez pun berhenti setelah memasuki pintu Utara Portico, kata Dinas Rahasia. Ia kemudian ditemukan membawa pisau lipat 9 cm lipat.

Peningkatan Pengamanan

Presiden Barack Obama dan putrinya baru saja meninggalkan Gedung Putih dengan helikopter sebelum Gonzalez masuk, tapi Sekretaris Pers Gedung Putih Josh Earnest mengatakan, Obama merasa prihatin terhadap peristiwa ini.

Setelah insiden Jumat malam ini, agen Secret Service segera meningkatkan patroli di sepanjang pagar pembatas, dikerahkan sumber daya tambahan pengawasan, dan mengubah prosedur untuk memastikan pintu masuk ke bangunan aman.

"Presiden yakin perubahan akan diterapkan dengan benar," kata Earnest.

Tinjauan keamanan ini diprakarsai direktur Secret Service Julia Pierson, yang juga memerintahkan peningkatan pengamanan segera dengan patroli petugas dan kemampuan pengawasan di sekitar Gedung Putih.

Gonzalez pernah bertugas di militer AS dari 1997 sampai akhir 2003, dan 2005 sampai Desember 2012. Ia kemudian pensiun karena cacat. Keluarga dan teman-teman mengatakan kepada Washington Post, Gonzalez menderita gangguan stres pasca-trauma setelah menjadi penembak jitu di Irak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini