Sukses

TNI Baku Tembak dengan Kelompok Teroris Santoso di Poso

Ditemukan barang bukti berupa 320 amunisi aktif kaliber 5,56, 13 selongsong, 3 amunisi aktif kaliber 4,5, diduga ada teroris Santoso.

Liputan6.com, Palu - Telah terjadi baku tembak antara aparat Komando Distrik Militer (Kodim) 1307 Poso dan kelompok sipil bersenjata yang diduga pimpinan Santoso alias Abu Wardah alias Abu Yahya. Baku tembak itu terjadi Jumat 19 September 2014, di sebuah gubuk di wilayah pegunungan Dusun Sipatokan, Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabuaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.

Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah AKBP Utoro Saputro ketika dikonfirmasi, Senin (22/9/2014), membenarkan kejadian itu.  

Dari informasi yang dihimpun, baku tembak bermula saat aparat gabungan yang terdiri dari Densus 88 Antiteror Polri, Brimob Polda Sulteng, Polres Poso, dan Kodim 1307 menyisir wilayah pegunungan dusun tersebut, sekitar pukul 09.30 WITA.

Tidak ada korban jiwa dan sipil bersenjata yang diamankan dalam baku tembak itu. Tapi aparat TNI dari Kodim yang diketahui berjumlah 30 personel, berhasil mengamankan sejumlah barang bukti.

Utoro menyebutkan, penyisiran dilakukan setelah pada Kamis 18 September 2014, sekitar pukul 20.30 WITA, aparat menemukan seorang petani kakao bernama Fadli, 50 tahun, tewas akibat digorok oleh lima orang bercadar di Desa Padang Lembara, Kecamatan Poso Pesisir Selatan. Mereka diduga kuat kelompok sipil bersenjata pimpinan Santoso.  

Aparat yang terbagi menjadi dua tim kemudian menyisir wilayah itu. Tim pertama terdiri dari Densus, Brimob, dan Polres. Mereka menyisir ke arah Poso Pesisir Selatan. Sementara tim kedua beranggotakan TNI, menyisir ke arah Poso Pesisir Utara.

"Saat penyisiran di Poso Pesisir Utara itu ditemukan sebuah gubuk dan langsung terjadi baku tembak. Gubuk itu memang diduga sebagai tempat persembunyian kelompok Santoso. Di dalam gubuk, mereka diperkirakan berjumlah 12-an orang," terang Utoro kepada Liputan6.com di Palu.

Setelah baku tembak selama kurang lebih setengah jam, sipil bersenjata di dalam gubuk itu kemudian melarikan diri ke arah pegunungan lainnya. TNI berhenti mengejar dan langsung menggeledah gubuk itu.

"Ditemukan barang-barang yang ditinggalkan di dalam gubuk, berupa 320 amunisi aktif kaliber 5,56, 13 selongsong, 3 amunisi aktif kaliber 4,5, 12 bom rakitan aktif, 2 magazine, 2 peta, 2 tas ransel, 1 gps, dan 12 tempat tidur lipat," papar Utoro.

Selain berhasil mengamankan barang bawaan kelompok pimpinan Santoso tersebut, TNI juga menemukan bercak darah di dalam gubuk.

"Kemungkinan dari mereka ada yang terkena tembak di bagian kaki, tapi tidak sampai tewas. Perkiraan jumlah mereka di bawah 15-an orang, di dalamnya kemungkinan ada Santoso," tandas Utoro. Saat ini barang bukti yang ditemukan di dalam gubuk tersebut diamankan di Polres Poso untuk pemeriksaan lebih lanjut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini