Sukses

TNI Vs Brimob, Polri: Ada Upaya Halangi Penangkapan Penimbun BBM

Boy mengatakan, saat Polda dan Brimob Kepri hendak menggerebek gudang penimbunan BBM dan meringkus Noldy, terjadi kesalahan komunikasi.

Liputan6.com, Jakarta - Terkait insiden penembakan 4 anggota prajurit TNI AD di depan Markas Komando (Mako) Brimob Polda Kepulauan Riau (Kepri), yang diduga dilakukan anggota Brimob Polda Kepri, Mabes Polri mengatakan peristiwa itu terjadi karena kesalahan komunikasi.

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar, bentrokan antara anggota Polri dan TNI tersebut berawal saat anggota Ditkrimsus dan Gegana Brimob Polda Kepri menggerebek gudang BBM jenis solar, pada Minggu 21 September 2014 malam. Gudang itu diduga illegal milik seseorang bernama Noldy (35). Gudang tersebut tak jauh dari Perumahan Citra Asri, Kota Batam, Kepulauan Riau.

Noldy merupakan pemilik perusahaan PT Bintang Abadi Sukses, di Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, tak jauh dari depan Perumahan tersebut. Kegiatan 'penimbunan' minyak itu juga berlangsung sekitar 500 meter dari Markas Brimob Polda Kepri.

"Sekitar pukul 21.00 WIB, ada provokasi terhadap situasi sehingga gagal diamankan. Bahkan kecenderungan untuk kondisi tidak nyaman dan aman buat petugas kita, kemudian petugas kita meninggalkan lokasi," kata Boy Rafli di Mabes Polri, Jakarta, Senin (22/9/2014).

Dijelaskan Boy, saat Polda dan Brimob Kepri hendak menggerebek gudang sekaligus meringkus Noldy, terjadilah dinamika kesalahan komunikasi di lapangan antara petugas dan anggota TNI Yonif 143 Tuah Sakti. Setidaknya ada 15 personil Polri diturunkan ke lapangan di tambah Brimob.

"Sekitar 20 petugas, dipimpin Kompol (komisaris polisi). Ini adalah masyarakat, N (Noldy) itu masyarakat sipil ya bukan anggota," ujar dia.

Boy belum bisa menyimpulkan bagaimana ada keterkaitan dengan anggota TNI. Pasalnya tim investigasi masih berjalan. "Sekali lagi hasil pemeriksaan saya belum dapat sampaikan apakah pakai seragam atau tidak, yang jelas perumahan itu adalah perumahan warga,"ungkap Boy.

Dia menjelaskan, sebelum pengerebekan berlangsung, dari hasil penyelidikan polisi mengetahui ada penimbunan 4 drum BBM solar milik Noldy. Tapi ketika petugas akan menangkap pelaku, terjadi provokasi di lingkungan sekitar sehingga penangkapan pun gagal dilakukan.

"Ada pula pengerusakan mobil petugas sehingga petugas menarik diri. Ada 4 (anggota TNI) mengalami luka tembak di bagian kaki," terang Boy.

Tak hanya di kubu TNI, di kubu Polri, kata Boy, juga ada korban. Jumlahnya 1 orang. "Saya dapat informasi, dari anggota Polri juga ada 1, ngga ada luka tembak. Artinya ini lingkungan perumahan, itu ada upaya mengagalkan langkah-langkah kepolisian dari warga sekitar situ ya, yang menghalangi, dari perumahan Cipta Asri ini," tandas Boy. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini