Sukses

Pesan Istri Warga Inggris yang Disandera ISIS

Liputan6.com, London - Sejumlah warga asing disandera kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), bahkan ada yang dipenggal. Seperti yang dilakukan terhadap dua wartawan Amerika Serikat, James Foley dan Steven Sotloff, serta pekerja kemanusiaan asal Inggris David Haines. Kini ISIS mengancam untuk memenggal warga Inggris lain, yakni Alan Henning.

Alan Henning merupakan sopir taksi asal Kota Eccles, Salford, Inggris yang ditahan ketika sedang menjadi relawan untuk misi perdamaian di Suriah pada Desember 2013 lalu. Terhitung, sudah 9 bulan, pria 47 tahun itu ditahan ISIS.

Menurut sang istri, Barbara Henning, Alan Henning tengah bertugas menyetir mobil ambulans dan mengangkut makanan dan minuman untuk pengungsi perang Suriah, ketika ditangkap ISIS.

Barbara berharap penuh agar ISIS bisa membebaskan suaminya. Dia pun mengirimkan pesan kepada ISIS, namun hingga kini belum ada balasan.

Dalam pesan tersebut, Barbara meminta ISIS untuk menggunakan hati nurani agar tidak kembali membunuh orang-orang yang tak bersalah, termasuk suaminya.

"Saya mohon agar ISIS untuk melihat ke dalam isi hati mereka, dan melepaskan suami saya, Alan Henning," kata Barbara, seperti dimuat BBC, Minggu (21/9/2014).

"Suamiku datang ke Suriah, tak lain hanya atas dasar kemanusiaan, membantu sesama. Saya tidak tahu apakah cara ini bisa membantu, tapi yang pasti situasi saat ini tengah genting," imbuh dia.

Sebelumnya puluhan ulama di Inggris juga menyerukan pembebasan terhadap Alan Henning. Salah satu imam masjid, Haitham al-Haddad menegaskan bahwa pemenggalan sandera merupakan hal yang dilarang dalam ajaran Islam.

"Itu benar-benar haram, tidak boleh seperti itu, ini dilarang menurut syariah berdasarkan beberapa alasan," ujar Haitham.

Ulama dari masjid Lewisham Islamic Centre di London Selatan, Shakeel Begg menyerukan perdamaian kepada ISIS. "Kalian harus paham bahwa ajaran kita adalah cinta damai," tegasnya. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.