Sukses

Antisipasi Hujan Abu, Murid SD Lereng Gunung Slamet Diberi Masker

Grumbul Kalipagu, Desa Ketenger, merupakan wilayah terdekat dengan puncak Gunung Slamet, atau hanya berjarak 6 kilometer.

Liputan6.com, Jakarta - Murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecil Kalipagu dan warga Grumbul Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah mendapatkan bantuan masker. Masker tersebut sebagai upaya antisipasi jika terjadi hujan abu dan pasir akibat erupsi Gunung Slamet.

Grumbul Kalipagu, Desa Ketenger, merupakan wilayah terdekat dengan puncak Gunung Slamet, atau hanya berjarak 6 kilometer.

Muktiana Wulansari, murid kelas V SDN Kecil Kalipagu menyambut gembira bantuan masker itu. Menurut dia, saat terjadi hujan pasir, Rabu 17 September lalu ia tak menggunakan masker.

"Waktu itu ada, tapi saya tidak kebagian. Sekarang dengan adanya masker ini bisa untuk jaga-jaga kalau terjadi hujan abu dan pasir lagi," kata Muktiana, Sabtu (20/9/2014).

Kepala SDN Kecil Kalipagu, Tugas Suryanto mengungkapkan, bantuan masker dari perkumpulan wartawan di Purwokerto ini sangat membantu. Hal inilah yang dia harapkan, kepedulian dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta.

"Jika terjadi dentuman, dari tempat ini (sekolah) terdengar sangat jelas. Karena ini adalah wilayah terdekat dengan puncak," katanya.

Ia mengatakan, kepulan material yang berasal dari Gunung Slamet juga terlihat jelas saat terjadi erupsi.  "Bantuan masker ini sangat berguna apabila hujan pasir dan abu kembali terjadi," kata Tugas.

Sarkim (36), warga Grumbul Kalipagu menyatakan, ia dan warga lain menyambut gembira bantuan masker itu. Sebab, meski sudah ada masker yang dibagikan dari RT , masih kurang.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyumas, Sigit Oediarto yang turut membagikan dan mempraktikkan cara pemakaian kepada murid-murid SD mengatakan, membagi sekitar 2.000 masker kepada murid SD dan warga.

Melalui berbagai papan pengumuman yang terpasang di daerah-daerah rawan terkena dampak erupsi, PVMBG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada. 

Hingga saat ini, status Gunung Slamet masih berada dalam level Siaga. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada. Warga juga diminta untuk tak melakukan aktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak Gunung Slamet. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.