Sukses

Dampak Kemarau, Warga Bone Konsumsi Air Irigasi

Untuk mendapatkan air bersih, warga Desa Tadang Palie, Bone terpaksa berjalan kaki sejauh 5 kilometer dari pemukiman.

Liputan6.com, Bone - Kondisi warga Desa Tadang Palie, Kecamatan Ulaweng, Bone, Sulawesi Selatan memprihatinkan akibat kemarau yang berkepanjangan, warga yang kesulitan mendapatkan air bersih terpaksa menggunakan air saluran irigasi untuk keperluan sehari hari.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (20/9/2014), lengkap sudah penderitan warga tersebut, karena untuk mendapatkan air saja warga terpaksa berjalan kaki sejauh 5 kilometer dari pemukiman. Jarak yang cukup jauh tersebut harus ditempuh warga 2 kali dalam sehari.

Selain jaraknya yang cukup jauh, warga juga harus menempuh jalan yang menanjak. Namun sesekali dibantu warga lainnya untuk mendorong gerobak yang berisi 50 liter air.

Sementara di Purbalingga, Jawa Tengah pengiriman air bersih yang di lakukan oleh Pemkab Purbalingga langsung diserbu ratusan warga di lereng Gunung Slamet. Warga setiap harinya harus berebut dengan warga lainnya untuk mendapatkan air bersih.

Daerah yang tergolong mengalami kekeringan cukup parah yakni di Desa Kutabawa dan Desa Serang, Kecamatan Karangreja. Selama ini warga mengandalkan air hujan untuk keperluan sehari-hari. Air hujan ditampung di bak-bak penampungan sebagai persediaan saat musim kering.

Warga pun terpaksa tidak pergi ke ladang dan sawah, karena memilih untuk antre air bersih. Dropping air bersih oleh Pemkab Purbalingga merupakan satu-satunya harapan warga untuk mendapatkan air bersih. (Rmn)

Baca juga:

Antisipasi Kekeringan, Petani Tasikmalaya Bikin Kincir Air

BPBD DIY: Kekeringan Merata di Gunungkidul

Demi Dapatkan Air Bersih, Warga Lereng Gunung Merapi Jual Sapi

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.