Sukses

Gunung Padang Istana Keraton Prabu Siliwangi?

Juru Pelihara Gunung Padang mengatakan, ‎istana itu bukan tidak jadi dibangun. Tapi hancur dimakan waktu.

Liputan6.com, Cianjur - Dalam beberapa tahun terakhir, Situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat ramai dibicarakan. Tidak hanya karena menjadi area penelitian atau lokasi destinasi wisata, tapi juga lantaran menyeruaknya isu terdapat 'piramida' yang tertimbun bebatuan dan tanah di situs tersebut.

Isu itu yang kemudian membuat banyak masyarakat, termasuk dari luar Cianjur, yang berduyun-duyun mendatangi Puncak Gunung Padang yang sebenarnya lebih tepat dikatakan sebagai bukit. Umumnya mereka penasaran dengan isu itu dan ingin melihat lebih dekat seperti apa situs ini.

Sejauh mata memandang, di puncak bukit tersebar dan berserakan ribuan batu-batu basalt berwarna hitam. Di puncak dengan luas sekitar 1 hektar itu, batu-batu yang ukurannya bervariasi tersebut juga tampak terpola dan tersusun rapi --ada juga sebagian besar yang menumpuk berantakan di beberapa titik-- yang tersebar pada 5 teras.

Permukaan tanah teras ke-5 lebih tinggi ketimbang teras ke-4, begitu seterusnya sampai teras 1 yang permukaan tanahnya lebih rendah. Tiap teras juga tampak susunan batu, semacam pembatas ‎antarteras.

Serakan batuan yang terpola juga beberapa di antaranya terlihat seperti membentuk sesuatu. Mirip pondasi-pondasi suatu bangunan atau menyerupai semacam ruangan. Cerita-cerita mitos yang berkembang menyebut situs ini adalah Istana Raja Siliwangi yang urung dibangun dalam semalam. Atau juga kisah tentang yang mengatakan kalau situs ini merupakan dunia gaib.

Cerita-cerita itu tidak sepenuhnya dibantah oleh Juru Pelihara Gunung Padang, Nanang. Dia mengaku dirinya pernah mendengar folklor atau cerita lisan yang menyebut Gunung Padang merupakan sebuah istana Kerajaan Siliwangi. ‎Istana itu disebut dia bukan tidak jadi dibangun.

"Bukan belum jadi. Situs (di puncak) ini istananya sudah dibangun. Semacam keraton gitu. Tapi hancur dimakan waktu," kata Nanang di Puncak Gunung Padang, Sabtu (19/9/2014).

Nanang mengatakan, berdasar folklor lisan Prabu Siliwangi dipercaya adalah 'aktor' di balik pembangunan Istana ini. Prabu Siliwangi juga dipercaya pernah‎ meninggali istana yang kini berada di ketinggian sekitar 885 meter di atas permukaan laut itu.

Di sekitar istana juga dipercaya terdapat permukiman masyarakat saat itu. Layaknya sebuah kerajaan pada umumnya, yang di sekitarnya terdapat kehidupan dan tempat tinggal masyarakat.

Nanang mengatakan demikian, sebab Gunung Padang ini dikelilingi bukit-bukit yang lebih tinggi. Di bukit-bukit itu, menurut Nanang, dahulu kala masyarakat zaman Kerajaan Siliwangi tinggal dan menjadikan istana Prabu Siliwangi sebagai pusat kehidupan. "Jadi di sini itu pusat kehidupan. Inti keraton Prabu Siliwangi," tandas Nanang. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini