Sukses

Musim Kemarau Tiba, Air Katulampa Susut ke Titik Nol Centimeter

Jika berada di posisi titik 0 cm, kata Awan, berdampak pada kekeringan di beberapa tempat seperti di Kebun Raya Bogor dan Istana Presiden.

Liputan6.com, Bogor - Musim kemarau yang melanda Bogor, Jawa Barat, berimbas pada menyusutnya volume air di Bendung Katulampa. Sejak kemarin, Kamis 18 September 2014, tinggi muka air (TMA) di Bendung yang terletak di Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor itu, mencapai titik terendah yaitu 0 centimeter.

Petugas Posko Bendung Katulampa, Awan, mengatakan, TMA di Bendung Katulampa Bogor sudah 2 hari di titik 0. ‎Hal ini dikarenakan Musim Kemarau. Ditambah sudah sekitar satu bulan wilayah Bogor tidak turun hujan.

"Sudah hampir satu bulan, wilayah Bogor seperti daerah Puncak tidak turun hujan. Pernah seminggu lalu sempat hujan namun intensitas ringan. Selebihnya hanya awan mendung saja, tapi tidak hujan," papar Awan saat ditemui di Posko Bendungan Katulampa, Jumat (19/9/2014).

Menurut Awan, jika terjadi kondisi di titik 0, petugas posko akan membuka pintu air menuju Kali Baru. Ini agar pengairan untuk sawah tetap terjaga. "‎Air dialirkan ke Kali Baru untuk irigasi sawah sekitar 4000 liter per detik. Otomatis aliran ke Kali Ciliwung menjadi 0," papar dia.

Awan melanjutkan, kondisi tinggi air di titik 0 cm ini biasa terjadi tiap tahun. Biasanya terjadi di bulan September. "Tahun lalu juga terjadi ketinggian air di 0 centimeter sekitar pertengahan bulan September," jelas Awan.

Di posisi titik 0 cm, lanjut dia, berdampak pada kekeringan di beberapa tempat seperti di Kebun Raya Bogor dan Istana Presiden. "Aliran Sungai Ciliwung ini juga dimanfaatkan oleh Kebun Raya dan Istana Bogor melalui Kali Baru," ungkap Awan.

Awan menambahkan, meski tinggi air di titik 0, namun pihaknya tetap berkoordinasi dengan posko pintu air di sepanjang aliran Sungai Ciliwung, seperti pintu air Manggarai, dan Posko Depok‎.

"Jadi kalau sedang kering seperti ini para petugas tetap siaga 24 jam, dan melakukan pengecekan jalur irigasi di Kali Baru," pungkas dia. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini