Sukses

PBB: Populasi Dunia Meledak Capai 11 Miliar Pada Tahun 2100

"Konsensus selama 20 tahun terakhir ini (oleh PBB) mencatat populasi dunia saat ini sekitar 7 miliar, akan naik ke 9 miliar."

New York - Bumi makin sesak oleh manusia. Berdasarkan hasil studi terbaru, jumlah penduduk dunia akan melambung hingga 11 miliar -- 2 miliar lebih banyak dari yang diperkirakan PBB sebelumnya.Prediksi tersebut dikeluarkan oleh Dr Adrian Raftery, profesor statistik dan sosiologi di Universitas Washington, AS. "Konsensus selama 20 tahun terakhir ini (oleh PBB) mencatat populasi dunia saat ini sekitar 7 miliar, akan naik ke 9 miliar dan tidak akan lebih dari itu," kata dia.Namun setelah Raftery menggunakan metode statistik Bayesian dan menggabungkan hasilnya dengan laporan PBB yang dikeluarkan pada Juli lalu, maka prediksi menjadi lebih akurat. Populasipenduduk bumi akan semakin padat!Laporan yang dikeluarkan pada Kamis, 18 September itu memperkirakan bahwa populasi di benua Afrika akan berkembang 3 kali lipat dari 1 miliar menjadi 4 miliar penduduk pada abad berikutnya."Ada peluang 80 persen populasi di Afrika pada akhir abad ini akan menjadi antara 3,5 miliar hingga 5,1 miliar penduduk," demikian menurut hasil penelitian yang dikutip dari Daily Mail, Jumat (19/9/2014).Nigeria, negara dengan penduduk terbesar di Benua Afrika juga diperkirakan akan melambung jumlahnya dari 200 juta menjadi 900 juta orang pada tahun 2100. Rata-rata wanita di Nigeria melahirkan 6 anak.Sedangkan populasi di India dan China, akan mencapai puncaknya pada tahun 2050 dengan 5 miliar penduduk.

Jumlah populasi di negara-negara di Eropa dan Amerika Utara dan Selatan berada pada kondisi stabil di bawah 1 miliar penduduk.Sebagai catatan, pada tahun 1804, jumlah penduduk dunia bahkan belum mencapai 1 miliar. Peningkatan dua kali lipat jumlah populasi terjadi pada tahun 1927 dan mencapai 4 miliar pada 1974. Namun pada tahun 2013, tercatat penduduk bumi membludak hingga 7 miliar.Profesor Raftery menguraikan, bahwa populasi yang semakin membludak bisa memperburuk masalah dunia, seperti perubahan iklim, penyakit menular, dan meningkatnya angka kemiskinan. Sementara cara untuk menurunkan jumlah populasi adalah dengan penggunaan alat kontrasepsi dan memberi pendidikan kepada perempuan.Dalam laporan terpisah, Wofgang Lutz, direktur dari Institute of Demography, menyoroti pentingnya pendidikan bagi perempuan. Tidak hanya mengurangi tingkat kelahiran, namun juga memungkinkan penduduknya mencapai kesejahteraan di tengah pesatnya jumlah populasi.Di Ghana misalnya, wanita yang tak mengenyam pendidikan rata-rata melahirkan 5-6 anak, wanita dengan pendidikan menengah rata-rata memiliki 3 anak. Sedangkan wanita berpendidikan tinggi hanya memiliki 1-2 anak."Berapa jumlah anak bukanlah hal yang penting dalam keluarga mereka. Namun harus disesuaikan dengan kemampuan, tingkat pendidikan dan kesehatan mereka," tutup Lutz. (Imelia Pebreyanti/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.