Sukses

BLHD Kalbar: Persoalan Kabut Asap Ditangani Serius

Hingga kini penanganan terus dilakukan, terutama setiap persoalan kabut asap muncul di Kalimantan Barat.

Liputan6.com, Pontianak - Kabut asap kerap menyelimuti Kalimantan Barat. Akibat kabut asap itu, tak sedikit warga di Bumi Khatulistiwa tersebut terkena dampaknya. Salah satunya gangguan kesehatan berupa sesak napas. Kebakaran hutan dan lahan di sejumlah kabupaten di Kalimantan Barat pun kerap terjadi, sehingga menimbulkan kabut asap akhir-akhir ini.

Menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kalimantan Barat Darmawan, permasalahan kabut asap di wilayahnya ditangani serius. Darmawan mengatakan, hingga kini penanganan terus dilakukan, terutama setiap persoalan kabut asap muncul.

"Ini agak serius. Satgas sudah berjalan sekarang. Kita Mou (nota kesepahaman) dengan Mabes Polri melalui Kementerian Lingkungan Hidup," ujar Darmawan di Kota Pontianak, Kamis (18/9/2014).

Ia mangatakan pula, pihaknya akan tegas jika terjadi penyimpangan terkait kabut asap tersebutt. "Kita juga bisa menyidik terkait kabut asap. Tapi, biasanya di daerah kita ini tertolong alam, salah satunya hujan. Karena hal lain tidak mampu. Yang kita bisa lakukan mengimbau para pelaku usaha perkebunan, pertambangan jangan membakar lahan," pinta Darmawan.

"Apalagi kebun kelapa sawit membakar lahan, itu nanti kebun sawit tak bisa menjual sawitnya, karena kena backlist. Dan nggak laku itu nantinya produk sawitnya. Jadi, sebetulnya pembakakaran lahan yang besar sudah tidak lagilah," kata Darmawan.

Namun demikian, imbuh dia, permasalahan di Kalimantan Barat karena sebagian lahan di Bumi Khatulistiwa adalah gambut.

"Hanya masalahnya lahan kita ini lahan gambut, mudah sekali terbakar. Mungkin ada tempat tertentu yang mudah terbakar. Rata-rata di Kalimantan ini kan lahan datar. Hutan basah dan hutan bukan pegunungan. Di Kalimantan ini kan banyak batu baranya. Adalagi di bawah tanah ada batu bara yang tumpukan kayu mudah terbakar lahan," beber Darmawan.

Terbakarnya pun tak mudah dipadamkannya, Darmawawan mengatakan bahwa bisa dibayangkan kalau menyiramkan airnya sedikit. "Ya susah dipadamkan. Jadi, di bawahnya nggak padam," ungkap dia.

Menurut Darmawan, kabut asap yang berasal dari Kalimantan Barat, tidak sampai ke negara tetangga, Malaysia dan Singapura.

"Asap kita nggak sampai ke Malaysia dan Singapura. Karena di Malaysia ada kebun sawit juga. Rupanya asap banyak di Malaysia, ketimbang dari kita, itu pada tahun 2012. Waktu itu banyaknya titik apinya berasal dari Semenanjung, Malaysia. Lah di sana banyak kebun sawit juga," pungkas Darmawan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini