Sukses

Berangkatkan 2 Orang Gabung ISIS, Warga New York Diadili AS

Elfgeeh diduga memberangkatkan dua orang untuk ikut kelompok ISIS. Ia juga dituduh memberikan bantuan dana sekitar US$600.

Liputan6.com, New York - Setelah Jerman, kini giliran pengadilan Amerika Serikat yang mengadili seorang terduga pengikut ISIS. Pria itu diidentifikasi bernama bernama Mufid Elfgeeh.

Dilansir dari VOA News yang dikutip Jumat (19/9/2014), Elfgeeh diduga memberikan bantuan terhadap dua orang untuk ikut kelompok ISIS. Ia juga diyakini mengirim uang untuk memberengkatkan seseorang pergi ke Suriah demi grup milisi itu.

"Mufid Elfgeeh dari Rochester New York membantu dua orang pergi ke luar negeri untuk ISIS. Juga mengirim US$600 atau sekitar Rp 7,1 juta kepada seseorang di Yaman, supaya mereka dapat pergi ke Suriah untuk berperang bersama militan itu," jelas kejaksaan Agung Amerika pada sidang yang digelar Selasa 16 September.

Hakim federal Amerika juga mendakwa Elfgeeh telah memberi bantuan dan sumber daya kepada ISIS, dan berusaha membunuh anggota militer Amerika.

"Amerika akan tetap agresif dalam mencari dan menghentikan orang-orang yang berusaha membantu kelompok-kelompok teror yang ingin menyakiti warga Amerika," ungkap Jaksa Agung Eric Holder.
 
Dakwaan tujuh pasal itu juga mencakup tuduhan memiliki senjata api dengan alat peredam, dan menerima alat peredam senjata api yang tidak terdaftar.

Pihak pengadilan Jerman sebelumnya menuduh pria bernama Berisha mendapatkan pelatihan senjata dan perang dari ISIS tahun lalu. Dia ditangkap di bandara Frankfurt Desember lalu dalam perjalanan pulang.

Menurut pihak berwenang setempat, langkah peradilan yang dijatuhkan kepada Berisha dimaksudkan untuk mencegah terjadinya peningkatan ancaman dari para jihadis yang kembali ke Eropa.

Berisha yang lahir di dekat Frankfurt dari keluarga yang berasal dari Kosovo, dapat dihukum penjara sampai 10 tahun jika terbukti menjadi anggota organisasi teroris asing. Tetapi hukumannya dapat dikurangi antara 3 tahun 3 bulan dan 4 tahun 4 bulan, jika ia mau bekerja sama dengan pihak berwenang dengan memberikan informasi terkait ISIS. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.