Sukses

Gerindra: Demokrat Pilih Pilkada Langsung, Belum Tentu Kami Kalah

Politisi Gerindra mengaku tetap optimis jumlah pendukung pilkada melalui DPRD lebih banyak pada saat voting nanti.

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi anggota Koalisi Merah Putih tak membuat Partai Demokrat selalu mengikuti semua keputusan koalisi pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa itu. Buktinya, Partai Demokrat yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), lebih mendukung pilkada langsung daripada pilkada melalui DPRD seperti yang disuarakan Koalisi Merah Putih.     

Terkait sikap Demokrat ini, politisi Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa merasa tak khawatir. Dia tetap optimis Koalisi Merah Putih tidak akan kalah dalam voting pengesahan RUU Pilkada di rapat paripurna DPR nanti.

"Jangan dipersepsikan, dengan Demokrat dukung pilkada langsung, kita akan kalah untuk mengesahkan RUU Pilkada ya. Kita tetap optimis kok, dan biasa saja menanggapi sikap Demokrat itu," kata Desmond di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2014).

Hitung-hitungan di atas kertas, setelah Demokrat mendukung pilkada langsung, maka jumlah anggota DPR pendukung pilkada langsung menjadi 287 orang. Jumlah ini lebih banyak dari anggota DPR yang mendukung pilkada melalui DPR atau pilkada tak langsung, yakni 273 orang.

Kendati demikian, anggota Komisi III DPR itu mengatakan, belum tentu semua kader Demokrat di DPR memilih pilkada langsung. Desmond juga mengungkapkan bahwa belum tentu semua anggota DPR Fraksi Partai Demokrat hadir dalam rapat paripurna nanti. Terlebih yang tidak terpilih kembali pada pileg 9 April lalu.

"Belum tentu akan mendukung semua itu di paripurna nanti. Apalagi yang nggak terpilih kembali, ya itu belum tentu datang. Jadi politik itu dinamis di sini (DPR)," ujar dia.

Desmond mengatakan, perubahan sikap Demokrat itu kemungkinan karena sudah ada lobi-lobi politik. Karena sebelumnya, partai besutan SBY itu mendukung RUU Pilkada.

"Ya dengan berubahnya Demokrat, saya yakin di Demokrat sudah ada lobi-lobi (politik). Jadi ya ini soal konstelasi politik, dan dinamisasi politik," tandas Desmond. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini