Sukses

Penumpang Ramai-ramai Usir Pejabat yang Terlambat Naik Pesawat

Calon penumpang pesawat terbang di Karachi beramai-ramai menolak dua orang petinggi Pakistan yang terlambat naik pesawat.

Liputan6.com, New Delhi Para penumpang yang marah di dalam sebuah pesawat untuk penerbangan Pakistan International Airways (PIA) dari Karachi memaksa dua orang politisi penting turun dari pesawat karena mencurigai mereka sebagai penyebab keterlambatan selama lebih dari 2 jam.

Seperti yang dilansir Liputan6.com dari Hindustan Times (16/09/2014), penerbangan PK-370 dijadwalkan untuk berangkat dari Jinnah International Airport di Karachi pada jam 19.00 malam waktu setempat Senin lalu, tapi menurut para penumpang di dalam pesawat, penerbangan itu terlambat dua jam.

Pemimpin Partai Rakyat Pakistan (PPP) sekaligus mantan Menteri Dalam Negeri, Rehman Malik, dan anggota Dewan Nasional dari Liga Muslim Pakistan - Nawaz (PML-N), Dr Ramesh Wakwani, ditengarai tiba dua jam dari jadwal naik pesawat.

Mereka kemudian tidak diijinkan untuk bepergian oleh para penumpang yang marah yang mengusir mereka keluar pesawat.

Seluruh kejadian ini diunggah ke situs web berbagi video Prancis, Daily Motion, oleh salah seorang penumpang dalam penerbangan itu. Belakangan, video ini menjalar ke YouTube.

Ada sekitar 6 hingga 8 orang penumpang yang terlihat berbaris dekat gerbang yang menghubungkan terminal dengan pesawat itu. Mereka terdengar berteriak-teriak.

Mereka kemudian meminta awak pesawat untuk menutup pintu gerbang dan memulai penerbangan. Namun demikian, awak pesawat menolak tuntutan itu sehingga mengundang amarah dan penumpang-penumpang lain ikut berkerumun.

Seorang penumpang yang gemas melihat budaya sok penting itu mencetuskan, "Sudah terlalu lama kami mengalami ini...68 tahun...apa perlu kita mengalaminya lagi untuk 68 tahun ke depan?"

"Masa bodoh dengan VIP. Tidak usah khawatir. Saya akan cecar dia ketika dia masuk," kata seorang penumpang lainnya.

Ketika Malik melangkah masuk ke gerbang, seorang penumpang memintak Malik untuk berbalik.

"Pak Malik, maaf. Kamu harus berbalik. Kamu harus meminta maaf kepada penumpang-penumpang ini. Kamu seharusnya malu dengan dirimu sendiri...250 penumpang telah menderita karena kamu. Ini salah kamu, Pak."

Malik kemudian pergi tanpa membantah para penumpang itu.

Namun demikian, seorang pejabat lain, Wakwani, menolak permintaan itu dan bersikeras menuju tempat duduknya, sehingga diomeli bertubi-tubi dan ikut terusir.

Setelah Wakwani meninggalkan pesawat itu, kerumunan itu terdengar bertepuk tangan dan memberi penghargaan kepada mereka yang protes.

Masalah Teknis atau Kesalahan Malik?

Pada awalnya, awak penerbangan menyatakan adanya 'masalah teknis' sebagai penyebab keterlambatan itu.

Jurubicara PIA, Mashood Tajwar, mengatakan kepada harian Dawn di Pakistan, juga mengatakan bahwa keterlambatan itu disebabkan oleh masalah teknis dan bukan kesalahan Malik.

"PIA tidak mendukung budaya VIP...tapi penerbangan ini ditunda selama satu setengah jam karena alasan teknis," kata Tajwar.

"Penundaan itu telah disampaikan kepada para penumpang menggunakan SMS. Beberapa penumpang yang telah memberikan kontak mereka kepada agen perjalanan telah mendapatkan pesan itu dari agen-agen mereka," tambahnya.

Belakangan, lewat Twitter, Malik mengklaim dirinya tidak ada hubungannya dengan keterlambatan itu. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.