Sukses

Demonstran Lempar Politisi Ukraina ke Tempat Sampah

Insiden yang memperlakukan politisi Ukraina, Vitaly Zhuravsky terekam dalam video. Ia tak sampai cedera, tapi terguncang hebat.

Liputan6.com, Kiev - Vitaly Zhuravsky tak mengalami cedera apapun, namun perasaan politisi Ukraina itu terguncang hebat setelah sekelompok demonstran melemparnya ke tempat sampah besar di luar gedung parlemen di Kiev.

Insiden yang memperlakukan Zhuravsky terekam dalam video. Awalnya dia yang berpakaian rapi, mengenakan kemeja putih dibalut jas hitam, menenteng tas kerja berwarna gelap, berjalan melewati kerumunan para pendemo di luar gedung perwakilan rakyat.

Rekaman kemudian menunjukkan sekelompok pria berteriak ke arahnya, lalu melempar tubuhnya ke tempat sampah, kepalanya masuk lebih dulu. Tak ketinggalan tas hitamnya juga ikut dibuang. Saat  Zhuravsky meminta massa tenang, sebuah ban bekas dilempar ke dalam tempat sampah, mengenai kepalanya.



Salah satu demonstran terlihat memegangi kepala Zhuravsky, mencegahnya agar tak melarikan diri dari tempat sampah. Demonstran lain menyiramkan air minum ke tubuh mantan menteri yang tak berdaya itu.

Seperti Liputan6.com kutip dari News.com.au, Rabu (17/9/2014), insiden terjadi setelah anggota parlemen Ukraina berniat memberikan otonomi terbatas pada wilayah timur negara itu -- terutama  Lugansk dan Donetsk --  selama 3 tahun, serta menawarkan amnesti pada para pemberontak.

"Selama periode tersebut (3 tahun), kita bisa menerapkan desentralisasi secara mendalam yang membutuhkan amandemen konstitusi," kata Presiden Ukraina Petro Poroshenko, seperti dimuat Daily Mail.

Rencana itu bertujuan untuk menghentikan konflik berdarah yang berlangsung selama 5 bulan dan menyebabkan lebih dari 3.000 orang tewas, namun tak populer bagi sebagian warga Ukraina yang merasa hal tersebut justru akan membuat para agresor merasa menang.

Zhuravsky adalah mantan anggota Partai mantan Presiden Viktor Yanukovych -- yang dilengserkan paksa Februari lalu setelah menolak menandatangani pakta Uni Eropa, yang memicu protes meluas di seluruh negeri.

Ia juga tak populer di kalangan pemilih setelah ia mengusulkan tindakan keras terhadap legislator anti-pemerintah pada bulan Januari lalu.

Parlemen di Kiev juga meratifikasi pakta Uni Eropa yang disebut-sebut menjadi langkah pertama menuju keanggotaan blok yang terdiri dari 28 negara itu.

Di luar parlemen, polisi anti huru hara Ukraina menembakkan gas air mata ke arah sekitar 200 demonstran yang menuntut penerapan hukum  untuk membersihkan pejabat pemerintah yang dituduh korupsi atau terkait dengan rezim pro-Kremlin. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini