Sukses

Martin Hutabarat: Tak Akan Ada Parpol Terima Ahok

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat menilai Ahok tidak memiliki etika politik.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mundur dari Partai Gerindra. Mundurnya Ahok menimbulkan reaksi keras dari partai berlambang kepala burung garuda tersebut.

"Saya kira tidak akan ada parpol yang mau terima Ahok jadi kadernya setelah dia keluar dari Gerindra," kata Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2014).

Alasannya, mantan Bupati Belitung Timur tersebut tidak memiliki etika politik. Hal itulah yang membuat parpol lain berpikir untuk menerima mantan Politisi Golkar tersebut. Terlebih, Ahok mundur dari Gerindra yang mengusungnya saat Pilkada DKI Jakarta 2012.

"Gerindra kan sudah mengusungnya di pilgub, kita enggak minta satu sen pun malah kita bantu dia," kata anggota Komisi III DPR itu.

Tak hanya itu, Martin juga melihat PDIP yang sebelumnya terbuka akan menerima Ahok akan berpikir ulang karena rekam jejak Ahok yang sering berpindah partai. Sebelumnya, Ahok menjadi Komisi II Anggota DPR Fraksi Partai Golkar.

"PDIP itu hanya kipas-kipas saja, mereka juga mikir kalau harus terima Ahok," ujar Martin.

Martin menilai, sikap yang kini ditunjukkan Ahok tersebut dapat membuat perpecahan di internal partai. Apalagi, Ahok kerap kali berkata kasar dan kontroversial, bahkan seringkali menimbulkan perselisihan sejumlah pihak.

Martin pun menduga, Ahok mengincar jabatan menteri dalam kabinet Jokowi-JK. Jabatan yang diincar Ahok adalah Menteri Dalam Negeri.

"Seperti dulu perselisihan antara Ahok dan Mendagri (Menteri Dalam Negeri) yang berkepanjangan. Ahok semestinya beruntung diterima oleh Gerindra dan sekarang dikenal oleh masyarakat luas," tandas Martin. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.