Sukses

Remaja Korban Penganiayaan Ibu Tiri Jalani Konseling Psikologis

VB, remaja berusia 16 tahun tersebut masih trauma akibat penganiayaan ibu tiri.

Liputan6.com, Jakarta - Trauma remaja berinisial VB yang diduga korban penganiayaan oleh ibu tirinya, masih membekas. Selain trauma, remaja berusia 16 tahun tersebut kini memiliki beban psikis. Dia pun secara berkelanjutan akan menjalani pendampingan psikologis melalui Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

Didampingi 2 petugas Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Suku Dinas Sosial Jakarta Utara, korban tiba di Kantor P2RP2A. VB dijadwalkan akan diberikan pendampingan psikologis setiap 1 kali dalam semingu.

"Sekarang kami masih pulihkan kondisi psikisnya dahulu lewat pendampingan psikologis," kata Tim Advokasi LPA, Rika Sutio di Kantor P2TP2A, Jakarta, Senin (15/9/2014).

Rika menjelaskan, setiap konseling psikologi dilakukan kurang lebih 2 jam setiap kali kunjungan dalam semingu itu, hingga sampai kondisi psikis korban terpulihkan. Selanjutnya LPA akan melakukan visum dan melaporkan kasus ini ke polisi.

"Kami juga akan melanjutkan kasus ini, dengan melakukan visum dan melaporkan kepada Unit PPA Polres Jakarta Utara," ujar Rika.

Diakui dia, sebelumnya LPA telah membawa korban untuk melaporkan kejadian itu kepada polisi, agar menangkap sang ibu tirinya itu. Namun karena masih trauma, sehingga korban sulit memberikan keterangan.

"Karena itu, sekarang kami pulihkan trauma terlebih dahulu, baru melanjutkan kasus ini," ujar dia.

Sedangkan kondisi telinga korban VB, masih kerap mengeluarkan cairan, meski berangsur membaik. Telinga korban diduga akibat penganiayaan ibu tirinya.

"Sedangkan luka di kedua telinga masih sering ke luar cairan. Korban juga mengeluh kesakitan," ungkap Rika.

Rika menjelaskan cairan di telinga bernanah dan berbau itu, telah dilakukan pengobatan di RSUD Koja, Jakarta Utara.

"Kami akan terus lanjutkan kasus ini. Sampai traumanya hilang dan bisa sehat kembali," ujar dia.

Sementara, petugas LPA Fauziah menambahkan, dari hasil pemeriksaan pihak Rumah Sakit, diketahui kedua gendang telinga korban VB pecah akibat tusukan benda tumpul.

"Di bagian perut terdapat luka memar lama seperti dicubit," ungkap Fauziah.

Fauziah menjelaskan dari cerita korban peristiwa penelantaran ibu tirinya itu, ketika korban sedang tidur, tahu-tahu diajak ibu tirinya berinisial ML ke luar rumah dengan naik mobil.

"Tiba-tiba VB diturunkan di Terminal Tanjung Priok. Dia juga disuruh membawa tas ransel berisi pakaian, kue, kosmetik, minuman tambah tenaga, dan pisau cukur," cerita korban ke pendampingnya.

Saat itu, remaja korban penganiayaan ibu tiri tersebut mengaku bingung akhirnya dia menyusuri jalan sampai ditemukan warga di Jalan Baru, Kalibaru, Cilincing, Jakut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.